Teh celup Achantus merupakan teh berbahan dasar dari jenis Achantus, salah satu jenis mangrove yang banyak dijumpai di pesisir
Jayapura (ANTARA) -
Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (BPDASHL) Memberamo, Papua, mengenalkan produk olahan daun mangrove dari mangrove jenis achantus berupa teh celup. 
 
Kepala BPDASHL Memberamo Mahendro Harjianto dalam siaran pers di Jayapura, Kamis, mengatakan teh celup daun Achantus tersebut berasal dari Kelompok Tani Hutan (KTH) Pigapu binaan Cabang Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (CDLHK) Mimika, selain itu, ada juga sari buah pedada dari Desa Binaan Sadar Wisata Cbery binaan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Papua.
 
"Teh celup Achantus merupakan teh yang berbahan dasar dari jenis Achantus, salah satu jenis mangrove yang banyak dijumpai di wilayah pesisir, di mana daunnya memiliki manfaat bagi kesehatan, salah satunya dapat mengobati reumatik," katanya.

Baca juga: Waskita tanam 40 ribu bibit mangrove di pesisir Tangerang
 
Menurut Mahendro, selain produk teh, BPDASHL Memberamo juga memperkenalkan produk sari buah pedada (Sonneratia casiolaris) yaitu Mangue Grove.
 
"Sari buah pedada yang memiliki rasa asam, manis, segar perpaduan antara sari buah pedada dan gula serta mengandung vitamin B dan C yang baik untuk kesehatan," ujarnya.
 
Dia menjelaskan usaha masyarakat dalam mengolah produk mangrove perlu didukung sebagai upaya pemberdayaan masyarakat pesisir melalui potensi yang ada.

Baca juga: Yayasan KEHATI menanam mangrove di Pantai Panimbang
 
"Pengelolaan hutan mangrove, selain melalui kegiatan rehabilitasi hutan dan lahannya, juga memberdayakan masyarakat di sekitarnya," katanya lagi.
 
Dia menambahkan dengan begitu, harapannya hutan mangrove dapat terjaga, dan masyarakat sejahtera.
 
Sebelumnya, BPDASHL Memberamo berpartisipasi pada kegiatan Mangrove Week 2021 di Jakarta Convention Center yang diadakan oleh Badan Restorasi Gambut dan
Mangrove (BRGM) pada 20-22 Desember 2021.

Baca juga: BRGM: Realisasi penanaman mangrove di Papua Barat capai 80 persen
 
Kegiatan Mangrove Week 2021 ini bertujuan untuk menginformasikan pelaksanaan kegiatan percepatan rehabilitasi mangrove BRGM, meningkatkan sinergi dan komunikasi dengan kementerian dan lembaga terkait, serta penyadartahuan bagi masyarakat akan pentingnya menjaga ekosistem mangrove.
 
Rangkaian kegiatan Mangrove Week 2021 yaitu pameran produk olahan mangrove dari nusantara, talkshow, perlombaan, serta pentas seni dan budaya.

Baca juga: BRGM bantu bibit mangrove, tingkatkan pendapatan warga Papua

Hadir dalam acara ini wakil ketua komisi IV DPR RI, Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Dirjen PDASRH, Dirjen KSDAE, Pimpinan BRGM dan tamu undangan.
 
Di acara Mangrove Week 2021, dipamerkan produk olahan mangrove dari berbagai daerah, antara lain teh mangrove, kecap mangrove, stick mangrove, batik motif mangrove, pewarna alami mangrove, sabun mangrove dan lainnya yang berbahan dasar dari mangrove.

Baca juga: AMI Sulsel gandeng kampus tanam pohon terancam punah
 
 
 

Pewarta: Hendrina Dian Kandipi
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2021