Karawang (ANTARA News) - PT. Astra Daihatsu Motor  melakukan pemancangan tiang pertama pembangunan pabrik baru Daihatsu di Kawasan Industri Suryacipta, Karawang Timur, Jawa Barat pada Jumat (27/5).

Presiden Direktur ADM Sudirman MR mengatakan pembagunan pabrik itu akan menambah daya tampung dan meningkatkan produksi mobil Daihatsu  mengingat daya tampung di pabrik Sunter, Jakarta sudah tidak memungkinkan lagi.

"Kapasitas pabrik di Sunter tidak mungkin ditingkatkan lagi karena karena keterbatasan lahan yang ada," katanya.

Acara itu dihadiri oleh Menteri Perindustrian Republik Indonesia Mohamad S Hidayat, Presiden Direktur ADM merangkap Presiden Direktur PT. Astra Internasional Tbk Sudirman MR, Duta Besar Jepang untuk Indonesia Yoshinori Katori, Bupati Karawang Ade Swara, Presiden Direktur Daihatsu Motor Company (DMC) Koichi Ina.

Sudirman mengatakan Daihatsu  berinvestasi Rp. 2.1 Trilliun dan mempekerjakan 1.400 karyawan  serta melakukan transfer ilmu otomotif dari Jepang ke Indonesia.

"Pabrik baru nanti mampu melakukan proses proses Stamping, Welding, Painting dan Assembly. Kami juga mengirimkan karyawan ke Jepang untuk belajar teknologinya," katanya.

Presiden Direktur Daihatsu Motor Company (DMC) Koichi Ina mengatakan Indonesia adalah pasar otomotif terbesar dan pembangunan pabrik baru untuk menjawab tingginya permintaan unit mobil Daihatsu.

"Jelas, pabrik baru ini akan menambahkan unit produk yang ada," kata Koichi.

Pabrik baru itu memiliki luas 70.000 m2 dengan kapasitas produksi 100 ribu unit pertahun dan pabrik itu akan beroperasi pada akhir 2012. Sejak produksi perdana pada 1977 hingga 2005, total produksi Daihatsu mencapai 1 juta unit dan 5 tahun kemudian mencapai 2 juta unit.

"Produksi ADM tumbuh signifikan sebesar 315%," kata Sudirman.

Duta Besar Jepang untuk Indonesia Yoshinori Katori menilai pembangunan pabrik baru ini akan mempererat hubungan bisnis antara Jepang dan Indonesia."Proyek ini akan memajukan ekonomi antara kedua negara," kata Yoshinori.  
(Adm/A038)

Pewarta: Adam Rizallulhaq
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011