Jakarta (ANTARA/JACX) – Pembangunan satu sumur resapan di DKI Jakarta, di media sosial, disebut menghabiskan anggaran sebesar Rp80 juta.

Klaim itu dicetuskan seorang pria dalam sebuah video yang tersebar melalui Facebook sejak 8 Desember 2021.

Konten digital berdurasi hampir tiga menit tersebut memperlihatkan beberapa sumur resapan di DKI Jakarta, yang tidak menampung air sesuai fungsinya.

"Coba, ini ada tiga saya lihat galian (sumur). Berarti tiga kali Rp80 juta ini. Berarti Rp240 juta habis begini saja," demikian narasi yang diutarakan pria dalam video di Facebook itu.

Namun, benarkah setiap sumur resapan di Jakarta memakan anggaran hingga Rp80 juta?
 
Tangkapan layar video berisi narasi harga setiap sumur resapan di Jakarta Rp80 juta. (Facebook)


Penjelasan:
Kepala Dinas Sumber Daya Air Provinsi DKI Jakarta Yusmada Faisal menampik narasi satu sumur resapan membutuhkan biaya Rp80 juta, mengutip laman Jala Hoaks.

"Harga sumur resapan ada yang Rp13 juta, ada yang di bawah itu juga. Ada harga di masing-masing kontraknya. Ya jelas salah kalau Rp80 juta itu," kata Yusmada.

Dia menambahkan warga DKI Jakarta yang menemukan sumur resapan rusak dapat melaporkannya kepada Dinas Sumber Daya Air maupun kontraktor yang mengerjakan sumur tersebut.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menerangkan biaya pembangunan sumur resapan di Ibu Kota berkisar Rp7-Rp13 juta, dengan menggunakan tipe buis beton dan modular.
 
"Untuk buis beton harga berkisar di Rp13,2 juta, tipe buis beton berlubang 'heavy duty', itu harga termahal Adhi Mix. Sedangkan untuk tipe modular harga berkisar Rp7,3 juta per m3," kata Riza.

Klaim: Harga setiap sumur resapan di Jakarta Rp80 juta
Rating: Hoaks

Baca juga: Sumur resapan di Jakarta dinilai anggota DPRD kurang perencanaan

Baca juga: DKI minta kontraktor sumur resapan harus perhatikan kenyamanan warga

Baca juga: DKI kejar target 26.000 sumur resapan selesai pada akhir 2021

Pewarta: Tim JACX
Editor: Imam Santoso
Copyright © ANTARA 2021