Jakarta (ANTARA) - Kepolisian Sektor Metro Penjaringan bersama unsur tiga pilar Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara, menyisir sembilan gereja untuk menjamin keamanan dan kenyamanan jemaat saat Misa Natal Tahun 2021.

Salah satunya penyisiran di Gereja Stella Maris Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara, pada Jumat sore.

"Untuk saat ini, kami dari Kecamatan Penjaringan sudah melakukan sterilisasi sembilan gereja yang hari ini melaksanakan Misa Natal," kata Kepala Polsek Metro Penjaringan Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Febri Isman Jaya kepada wartawan di Jakarta Utara, Jumat.

Febri ikut dalam penyisiran lokasi gereja sebelum misa pertama dan misa kedua dilaksanakan. "Kami koordinasikan kepada pihak gereja, jika sudah siap baru jemaat diizinkan masuk," ujar Febri.

Sementara itu, dalam keterangannya yang diterima Kamis (23/12), Kepala Kepolisian Resor Metro Jakarta Utara Komisaris Besar Polisi Guruh Arif Darmawan menerangkan sekitar 700 personel gabungan disebar ke 144 gereja, tempat wisata maupun pusat perbelanjaan modern (mal) dan pasar tradisional untuk mengamankan Natal dan Tahun Baru.

Baca juga: Satpol PP DKI kerahkan 1.274 personel untuk bantu pengamanan Natal
Baca juga: Terminal Kampung Rambutan prediksi lonjakan penumpang pada Jumat malam


Bentuk pengamanannya antara lain didirikan delapan Pos Pengamanan yang tersebar di Jakarta Utara, patroli terbuka dan tertutup.

"Sebelumnya kita juga telah hadirkan pengurus gereja untuk menguatkan koordinasi dalam upaya pengamanan Hari Raya Natal termasuk melakukan sterilisasi di sejumlah gereja,” ujar Guruh.

Selain itu, Forkopimko Jakarta Utara juga membahas pengamanan saat Natal dan Tahun Baru. Dalam rapat koordinasi tersebut, Wali Kota Jakarta Utara Ali Maulana Hakim mengatakan sejumlah lokasi-lokasi prioritas yang diperkirakan ramai dan berpotensi dapat melanggar protokol kesehatan, sudah dipetakan.

Forkopimko Jakarta Utara juga sudah menyosialisasikan kepada pengurus gereja di Jakarta Utara agar mengatur kapasitas maksimal jemaat dalam gedung saat malam Natal maksimal 50 persen.

Untuk mengantisipasi sisanya yang tidak bisa ikut secara luring, pengurus gereja diminta membuatkan kanal siaran langsung yang bisa diikuti jemaat secara daring.

"Sehingga tetap menggunakan protokol kesehatan 50 persen yang sudah diinformasikan seluruh jajaran di kecamatan, kelurahan maupun dari Forum Komunikasi Pimpinan Kota (Forkopimko), dari Polres Metro Jakarta Utara dan Komando Distrik Militer 0502 Jakarta Utara, dan seluruh pengurus gereja," ujar Ali.
Baca juga: Penumpang bus AKAP di Terminal Pulo Gebang naik 50 persen

Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2021