membolehkan jemaat hadir di gereja 50 persen dari kapasitas
Jakarta (ANTARA) - Ketua Umum Persekutuan Gereja Indonesia (PGI) Pdt Gomar Gultom mengatakan pelaksanaan perayaan Natal 2021 secara nasional masih bertumpu pada ibadah virtual.

"Sampai saat ini panitia gereja belum memutuskan mekanisme lain. Masih tetap bertumpu pada ibadah virtual," kata Gomar Gultom dalam konferensi pers yang digelar di Gereja Immanuel, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat.

Gomar mengatakan mayoritas panitia ibadah Natal 2021 mengonfirmasi aktivitas jemaat masih dilakukan secara hybrid demi menjaga protokol kesehatan. "Prokes harus dipatuhi, kita minta seluruh warga tetap waspada, cuci tangan dan pakai masker sebab sudah menjadi ketentuan," katanya.

Baca juga: Irwasum Polri mengapresiasi protokol kesehatan gereja di Surabaya
Baca juga: Roadshow distribusi bantuan sosial menandai rangkaian Natal 2021

PGI juga mendorong seluruh panitia penyelenggara ibadah dan perayaan Natal 2021 di setiap gereja untuk menyelenggarakan kegiatan secara hybrid dengan pembatasan sosial yang ketat.

"Penyelenggaraan virtual bagus karena orang bisa rayakan Natal bersama keluarga. Pasti sangat indah," ujarnya.

Pada acara yang sama, Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Kardinal Ignatius Suharyo mengatakan seluruh gereja telah membentuk Tim Gugus Kendali Paroki (TGKP) sebagai panitia Natal sekaligus merangkap tanggung jawab acara.

"Ada TGKP, masing-masing tim mendampingi satu kali ibadah. Mereka mengatur pelaksanaan ibadah," katanya.

Baca juga: Ketua DPR RI, Kapolri, dan Panglima TNI tinjau pengamanan Katedral
Baca juga: PGI: Pandemi bentuk kebiasaan baru umat Kristiani rayakan Natal

Ia menjelaskan, satgas COVID-19 dibentuk dari kepolisian dan TNI sekaligus bertanggung jawab pada sektor keamanan beribadah jemaat.

"Pemerintah membolehkan jemaat hadir di gereja 50 persen dari kapasitas. Kita ambil lebih sedikit, biasanya 40 persen," katanya.

Ignatius menambahkan masyarakat lintas agama pun mengambil bagian dalam keamanan membantu tim polisi. "Tahun lalu banyak inisiatif lokal bahu membahu. Itu semua di bawah koordinasi kepolisian tidak ada organisasi bertindak sendiri," katanya.

Pihaknya juga meminta panitia gereja bekerja sama penuh dengan tim keamanan untuk mengedukasi jemaat agar tidak membawa tas, bungkusan, berpakaian biasanya dan sederhana saat ibadah demi menghindari situasi yang tidak diinginkan.

Baca juga: Puluhan narapidana di Sumsel mendapat remisi Hari Natal

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021