Polman, Sulbar (ANTARA News) - Beberapa situs purbakala di Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat, terancam dicuri oknum yang ingin menjadikan situs tersebut sebagai bisnis yang bernilai jutaan hingga miliaran rupiah.

"Saat ini kami sementara melakukan identifikasi ulang terhadap situs purbakala yang terdapat di seluruh kecamatan di Polman," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata, Darwin Badaruddin di Polman, Minggu.

Meskipun sebelumnya telah dilakukan identifikasi, namun hal ini untuk mendata ulang beberapa situs yang ada dan yang belum sempat teridentifikasi.

Ia menyebutkan, data situs purbakala terakhir dicatat Dibudpar Polman, teridentifikasi sebanyak 16 jenis dan tersebar di 16 kecamatan di Polman.

"Kami khawatir beberapa situs purbakala yang belum sempat teridentifikasi telah dicuri dan itu merupakan kerugian daerah yang cukup besar sebab nilai situs purbakala tersebut bisa mencapai miliaran rupiah," ujarnya.

Untuk mengamankan beberapa situs yang telah terdata, Disbudpar telah mendaftarkan secara resmi agar keberadaan seluruh situs diakui secara resmi oleh negara.

Melalui hal itu, pihaknya mengharapkan untuk menghindari hilangnya situs yang merupakan warisan kebudayaan dari nenek moyang sejak ratusan bahkan ribuan tahun silam.

Selain melalui pendaftaran situs secara resmi, menghindari hilangnya warisan berharga ini juga dilakukan melalui kerjasama dengan tokoh adat dan tokoh masyarakat agar melaporkan kepada Disbudpar jika menemukan situs baru yang belum sempat teridentifikasi.

"Jangan sampai potensi hilangnya sejumlah situs itu akibat kerja sama warga dengan oknum-oknum yang ingin mengambil kentungan dari situs tersebut," ucapnya.

Sebab dari beberapa laporan, sejumlah situs bahkan telah diperjualbelikan. Namun hal tersebut belum bisa dipastikan, sebab belum ada pembuktian yang jelas dan hanya sebatas laporan semata.

"Selain identifikasi dan kerjasama warga, kami juga berharap perlindungan situs ini bukan hanya diprakarsai oleh Pemkab Polman, namun Pemprov Sulbar maupun pemerintah pusat turut memberikan dukungan," harap Darwin.

Ia mengaku situs ini merupakan bukti sejarah yang mampu memberikan pengetahuan sejarah terhadap perkembangan masyarakat di Polman, untuk itu warga memiliki tanggungjawab ikut melestarikan dan menjaganya.  (MH/F003/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011