kota ini harus menjadi pilot projek pengembangan sapi dan itik
Padang (ANTARA) - Ketua DPRD Sumbar Supardi mendorong peternak di kawasan perkotaan seperti Kota Payakumbuh dapat berkembang melalui program Corporate Desa agar pengelolaan ternak lebih berkembang dan optimal.

“Selama ini, kelompok tani yang ada di Kota Payakumbuh cenderung berjalan sendiri-sendiri, bahkan terjadi persaingan yang tidak sehat,” kata dia dalam keterangan tertulis di Padang, Sabtu.

Ia mengatakan melalui program corporate desa yang digagas Kementerian Pertanian, maka kelompok tani bisa disatukan dalam bentuk perusahaan dan mengelola sektor usaha dari hulu ke hilir.

Ketua DPRD Sumbar sendiri menyalurkan bantuan 40 ekor sapi dan puluhan ribu itik untuk 8 kelompok tani Di Kota Payakumbuh, Sabtu (25/12).

Bantuan sapi sebanyak 40 ekor untuk empat kelompok tani, satu kelompok tani mendapatkan 10 ekor sapi.

Sementara untuk itik berjumlah 10,000 ekor juga diserahkan untuk empat kelompok, satu kelompok mendapatkan 2,500 ekor.

Baca juga: Balai peternakan sapi Payakumbuh bak di Selandia Baru
Baca juga: UMSB dapat hibah Rp1,5 miliar bangun Fakultas Pertanian di Payakumbuh


Ia mengatakan jika program ini terwujud akan memudahkan kelompok-kelompok tersebut mendapatkan akses permodalan dari perbankan.

"Jika nantinya kelompok-kelompok tani terbentur dalam pengembangan, maka corporate desa hadir untuk memberikan solusi, tidak hanya fokus pertanian namun juga mengembangkan sektor bisnis " katanya.

Ia mengatakan program pertanian merupakan program strategis Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansarullah yang tertuang dalam muatan RPJMD dan pemerintah provinsi mengucurkan anggaran puluhan miliar rupiah untuk memajukan sektor ini.

Menurut dia akan banyak bantuan untuk kelompok-kelompok tani, masuk didalamnya bantuan sapi dan unggas.

"Bantuan sapi dan itik hari ini direalisasikan yang pertama pada RPJMD Mahyeldi-Audy di Kota Payakumbuh untuk delapan kelompok. Kota ini harus menjadi pilot projek pengembangan sapi dan itik," katanya

Ia mengatakan sapi dan itik yang diberikan kepada warga harus sesuai dengan jenis yang telah disepakati. Untuk sapi yaitu jenis crosing brahman dan simental, jika ada yang tidak sesuai jangan ditandatangani berita acara, karena tidak sesuai.

“Bantuan itik juga disertai dengan pakan dan obat-obat pengembangan," kata dia.

Baca juga: Kementan dorong Sumbar kembangkan peternakan lokal
Baca juga: Sumbar tuan rumah peringatan Hari Susu Nusantara


Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sumatera Barat Erinaldi mengatakan terealisasinya bantuan sapi dan itik untuk delapan kelompok di Kota Payakumbuh merupakan anggaran pokok pikiran Ketua DPRD Sumbar Supardi yang ditumpangkan Disnakkeswan sebesar Rp2 miliar untuk pengadaan 40 ekor sapi dan 10 ribu ekor itik.

Dia mendorong kelompok-kelompok tani berkolaborasi dengan korporate desa sehingga akan memberikan penguatan ekonomi dalam pengembangan.

Menurut dia secara geografis Payakumbuh memiliki alam yang mendukung pengembangan peternakan khususnya unggas serta pengembangan corporate desa akan berpeluang mendapatkan kredit usaha ringan dengan bunga 0 persen.

Pengembangan unggas Di Kota Payakumbuh bisa dimanfaatkan untuk pencegahan stunting, dengan membagikan telur asin kepada anak anak SD sehingga mereka bisa terhindar dari hal tersebut.

Ia mengatakan perternakan harus menjadi sektor unggulan yang memberikan manfaat bagi masyarakat secara keseluruhan.

"Kita berikan apresiasi untuk ini, semoga bermanfaat bagi masyarakat Payakumbuh," kata dia.

Baca juga: Pemkab Pasaman Barat tingkatkan ternak sapi

Pewarta: Mario Sofia Nasution
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2021