"Orang hidup itu harus bisa memberikan kehidupan, sebuah referensi sederhana tapi dalam maknanya karena kita hidup maka punya tugas untuk menghidupkan...''
Jember, Jawa Timur (ANTARA) - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengajak masyarakat untuk menghidupkan kembali tradisi menanam sesuai dengan salah satu falsafah hidup Sunan Kalijaga bahwa "Urip iku urup".

"Orang hidup itu harus bisa memberikan kehidupan, sebuah referensi sederhana tapi dalam maknanya karena kita hidup maka punya tugas untuk menghidupkan. Salah satu yang bisa dihidupkan adalah daya dukung alam ekosistem kita,” kata Khofifah saat menghadiri Program Penanaman Mangrove bertajuk "Nandur Mangrove Bareng Gubernur Jatim" di Pantai Bohay Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo, Minggu.

Ia mengajak agar masyarakat jangan pernah berhenti untuk menanam karena sejatinya alam selama terlalu banyak tereksploitasi karena alasan kebutuhan manusia, sehingga bisa memulai aktivitas menanam kapan saja.

"Kegiatan tanam mangrove merupakan upaya bentuk dukungan Pemprov Jatim terhadap program rehabilitasi mangrove nasional sebagai upaya perlindungan garis pantai dari abrasi, sekaligus pemberdayaan ekonomi bagi masyarakat," tuturnya.

Khofifah mengapresiasi pesatnya gerakan menanam mangrove di lingkungan Kabupaten Probolinggo karena sejak adanya gerakan itu terbukti bahwa pada tujuh wilayah kecamatan yang memiliki kawasan mangrove yang bagus, para nelayan tidak harus lagi mencari ikan pada radius yang terlalu jauh.

"Apa yang ditanam hari ini di Pantai Bohay mudah-mudahan menjadi ladang jariyah dan menguatkan ekosistem, serta daya dukung alam bagi anak cucu kita, bahkan dengan itu juga berkontribusi terhadap proses revitalisasi dalam membangun ekosistem dunia," katanya.

Sementara Plt Bupati Probolinggo HA Timbul Prihanjoko menyampaikan rasa bangga atas beberapa kali wilayah Kabupaten Probolinggo menjadi lokasi program penanaman mangrove dari Pemprov Jatim, sehingga akan memberikan manfaat, baik untuk konservasi lingkungan hidup dan pengembangan ekowisata.

Menurutnya upaya pelestarian ekosistem mangrove itu juga merupakan upaya merehabilitasi kembali lahan pesisir guna pemulihan ekonomi rakyat yang terdampak pandemi COVID-19 karena dengan menjaga dan menyelamatkan ekosistem mangrove, maka tidak hanya melindungi daratan dari abrasi, tetapi juga menjaga kestabilan ekosistem laut.

"Mari bersama lindungi mangrove demi kelestarian ekosistem pantai dan lautan. Untuk itu, saya mengajak kepada seluruh pemangku kepentingan serta masyarakat untuk berpartisipasi dan lebih peduli dalam pelestarian mangrove," ujarnya.

Penanaman bibit mangrove yang dipusatkan pada area wisata, edukasi dan konservasi ekosistem mangrove Pantai Bohay tersebut merupakan jenis Avicennia sp sebanyak 1.000 batang dan cemara laut sebanyak 500 batang.

Selain melakukan penanaman mangrove dan cemara laut, Gubernur Khofifah memberikan hibah alat ekonomi produktif kepada beberapa Kelompok Tani Hutan (KTH) dari Kabupaten Probolinggo, Lumajang dan Pasuruan.
Baca juga: Khofifah ajak semua pihak berkontribusi kurangi emisi karbon di Jatim
Baca juga: Siswa SMK di Jatim ciptakan teknik menanam tanpa pot ala Jepang
Baca juga: KKP tanam 105.000 bibit mangrove, cegah abrasi di Sumenep Jatim

Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2021