Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Jenderal Polisi (Purn) Budi Gunawan menegaskan vaksinasi COVID-19 dapat mencegah penyebaran varian Omicron di Indonesia.

"Kegiatan vaksinasi ini sesuai instruksi Presiden Joko Widodo. Vaksin merupakan upaya kita mencegah virus corona, terutama varian Omicron yang sudah masuk ke RI," kata Budi dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin.

Budi mengatakan program vaksinasi dilakukan untuk membentuk herd immunity atau kekebalan komunal. Sehingga BIN menggelar vaksinasi COVID-19 bagi masyarakat umum, lansia, dan anak-anak. Vaksinasi digelar serentak di 12 provinsi, termasuk di Jawa Barat saat banjir rob melanda kawasan Indramayu.

Selain Jabar, 11 provinsi lainnya yang menggelar vaksinasi adalah Sumatera Barat, Kalimantan Barat, Jawa Timur, DIY, dan Jawa Tengah. Lalu Bali, Kalimantan Timur, DKI Jakarta, Banten, Gorontalo, dan Sulawesi Barat.

Baca juga: BIN Bali targetkan 250 dosis vaksin bagi anak usia 6-11 tahun

Kepala Binda Jawa Barat, Brigjen TNI Deddy Agus Purwanto mengatakan pihaknya menggelar vaksinasi di berbagai kabupaten. Adapun sasarannya sebanyak 15.000 orang penerima.

"BIN gelar vaksinasi di Kabupaten Indramayu dan juga menggelar vaksinasi di wilayah Kabupaten Ciamis, Cianjur, Sukabumi, Tasikmalaya, Majalengka, dan kabupaten Cirebon dengan sasaran 15.000 jiwa," ucap Deddy.

Di Indramayu, BIN menyasar warga Eretan Wetan Blok Condong Kandanghaur. Saat itu, kawasan tersebut sedang dilanda banjir.

"Dengan sudah dilakukannya vaksinasi terhadap warga di daerah rawan banjir, dapat mencegah penyebaran pandemi di tempat pengungsian," kata Deddy.

BIN juga menyasar para pelajar usia 6-11 tahun. Seperti halnya yang dilakukan BIN Daerah Sumatera Barat.

Kepala BIN Daerah (Kabinda) Sumatera Barat, Hendra mengatakan, kegiatan vaksinasi tersebut diadakan di SDN 13 Pasar Remaja, Kota Sawahlunto. Adapun jenis vaksin yang diberikan adalah Sinovac.

"Kembali dilaksanakan program vaksinasi untuk anak usia 6 hingga 11 tahun, di Kota Sawahlunto. Ada 14 gerai vaksin yang didirikan di masing-masing sekolah dengan jumlah peserta sebanyak 1.413 pelajar," tutur Hendra.

Baca juga: BINDA Sumbar mulai vaksinasi anak usia 6-11 tahun di Sawahlunto

BIN Daerah Kalimantan Barat menggelar vaksinasi secara massal. Vaksinasi menyasar daerah yang capaian vaksinasinya masih rendah.

"Dari informasi dan data yang kami himpun, ada sejumlah desa yang tidak optimal dalam menggalakkan kegiatan vaksinasi. Parahnya, ada Kades yang sampai hari ini belum vaksin," ujar Kaposda Binda Kabupaten Kayong Utara Kurniaji, mewakili Kabinda Kalbar Brigjen Pol Rudy Tranggono.

Kurniaji menambahkan, capaian vaksinasi di Kabupaten Kayong Utara berada di urutan 13 dari 14 Kabupaten/Kota. Oleh karena itu, BIN menggencarkan vaksinasi di daerah tersebut.

Sementara di Jawa Timur, BIN menggelar vaksinasi massal di 14 kecamatan di Trenggalek. Termasuk vaksinasi tahap dua untuk pelajar SMP dan SMA di SMKN 1 Pogalan dan Balai Desa Bendorejo, Kecamatan Pogalan.

Kabag Ops BIN Jatim, Kolonel Inf Fahmi Sudirman mengatakan pihaknya menyiapkan total 5.500 dosis vaksin. Selain itu, terdapat pula 11.000 dosis vaksin yang telah didistribusikan ke wilayah lainnya.

"Jadi harapan kita yang belum melaksanakan vaksin, ayo kita melaksanakan vaksin bersama, demi kesehatan kita bersama, demi terwujudnya herd immunity di lingkungan masyarakat Kabupaten Trenggalek," harap Fahmi.


Baca juga: BIN Jateng targetkan 19 ribu dosis vaksinasi di 12 kabupaten


​​​Baca juga: BIN Sumsel target sukseskan vaksinasi COVID-19 untuk 62.120 sasaran




 

Pewarta: Fauzi
Editor: Nurul Hayat
Copyright © ANTARA 2021