Tokyo (ANTARA) - Yen diperdagangkan mendekati level terendah satu bulan terhadap dolar di sesi Asia pada Selasa pagi, karena aset safe-haven tidak disukai menyusul reli Wall Street ke rekor tertinggi semalam, dengan ketidakpastian Omicron menjadi latar belakang.

Mata uang Jepang melemah sejauh 114,935 yen per dolar untuk pertama kalinya sejak 26 November, mendekati level terendah tahun ini 115,525 yang dicapai 24 November.

Indeks S&P 500 berakhir di rekor tertinggi pada Senin (27/12/2021) setelah data penjualan ritel AS yang kuat meredakan kekhawatiran atas varian virus corona Omicron yang sangat menular, yang telah memaksa ribuan pembatalan dan penundaan penerbangan selama liburan dan kapal-kapal pesiar terdampar.

Baca juga: Mata uang "safe haven" melemah, tertekan harapan gejala Omicron ringan

Dolar AS, juga dipandang sebagai tempat berlindung yang aman, terus melemah menuju ujung bawah kisaran perdagangan baru-baru ini terhadap sekeranjang mata uang lainnya, bahkan setelah ayunan hawkish di Federal Reserve yang membuat pembuat kebijakan mengisyaratkan kenaikan suku bunga tiga perempat poin pada tahun depan.

Indeks dolar, yang mengukur mata uang AS terhadap enam rival utamanya, sedikit berubah dari sesi sebelumnya di 96,076.

"Pasar secara global optimis" bahwa Omicron tidak akan menggagalkan pemulihan ekonomi, mengurangi permintaan untuk mata uang aman, terutama yen, kata Osamu Takashima, kepala strategi valas G10 di Citigroup Global Markets Jepang.

Baca juga: Yen, franc Swiss menguat dipicu kekhawatiran Omicron dan kebijakan Fed

Reli ekuitas AS "menyiratkan bahwa selera risiko investor saat ini menjadi sangat, sangat kuat" meskipun ada ekspektasi untuk pengetatan Fed yang lebih cepat, katanya.

Yen kemungkinan akan menguji level terendah 2021 dalam waktu dekat, dia memperkirakan.

Sterling, yang sering naik ketika sentimen risiko membaik, bertahan dekat dengan tertinggi satu bulan di 1,3445 dolar AS yang dicapai semalam.

Dolar Australia, sering dianggap sebagai proksi likuid dari selera risiko, naik kembali ke level tertinggi tiga minggu di 0,6850 dolar AS, yang dicapai pada Jumat (24/12/2021).

Euro berkonsolidasi di dekat puncak kisarannya terhadap dolar bulan ini, sedikit berubah dari posisi Senin (27/12/2021) di 1,13255 dolar AS.

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2021