Bantuan tanggap darurat sudah didistribusikan di lapangan
Kupang (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Nusa Tenggara Timur melaporkan sebanyak empat keluarga mengungsi akibat banjir yang melanda wilayah Kabupaten Sumba Tengah, Pulau Sumba.

"Ada empat KK di Desa Umbu Langang, Sumba Tengah yang rumah mereka terdampak banjir sehingga mengungsi sementara di rumah keluarga terdekat," kata Kepala BPBD NTT Ambrosius Kodo ketika dikonfirmasi di Kupang, Selasa.

Ia mengatakan hal itu berkaitan dengan dampak bencana banjir yang melanda Desa Umbu Langang dan Desa Padiratana di Kabupaten Sumba Tengah, Pulau Sumba pada Senin (27/12).

Ia menjelaskan banjir terjadi akibat hujan dengan intensitas sedang hingga lebat dan berlangsung lama sejak pukul 12.00 WITA.

Setelah banjir terjadi, karta dia tim dari BPBD Kabupaten Sumba Tengah langsung bergerak ke lapangan untuk menangani warga terdampak di Desa Umbu Langang.

Baca juga: Basarnas siagakan personil di desa terdampak banjir di Sumba Tengah

Baca juga: Bandara Umbu Mehang Kunda di Sumba Timur tutup akibat banjir


Sedangkan di Desa Padiratana, baru bisa dijangkau pada Selasa (28/12) pagi sehingga tim masih melakukan kaji cepat dampak dan kerugian serta distribusi bantuan logistik di lapangan.

"Kita bersyukur karena tidak ada laporan korban jiwa akibat banjir ini," katanya.

Menyinggung terkait bantuan logistik, Ambrosius mengatakan telah berkoordinasi dengan BPBD Sumba Tengah dan dipastikan dukungan logistik memadai selama satu atau dua hari ke depan bagi warga terdampak banjir.

Gubernur dan wakil gubernur, kata dia juga sudah memerintahkan pihaknya untuk terus berkoordinasi dengan BPBD Sumba Tengah untuk membantu warga terdampak dan memastikan tidak ada yang kekurangan makanan.

"Bantuan tanggap darurat sudah didistribusikan di lapangan. Jika hari ini tidak lagi turun hujan maka warga sudah bisa kembali ke rumah masing-masing," katanya.

Baca juga: Banjir bandang landa Sumba Timur

Baca juga: 30 hektare lahan pertanian terendam banjir

Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021