Rumah sakit dan puskesmas tidak meninggalkan layanan penyakit komorbid
Jakarta (ANTARA) - Kepala Bidang Penanganan Kesehatan Satgas COVID-19, Alexander Ginting mengatakan upaya mengontrol penyakit komorbid menjadi salah satu faktor Indonesia menuju endemi.

"Masalah penyakit komorbid yang telah dimiliki seseorang tidak boleh ditinggal kalau hidup bersama virus," ujarnya dalam bincang-bincang bertema "2022: Menuju Endemi" yang diikuti secara daring di Jakarta, Selasa.
 
Ia menyampaikan, tingginya kasus di Jerman bukan semata-mata karena Omicron atau Delta, tapi komorbid yang kurang terkontrol.
 
"Maka itu, di samping menerapkan protokol kesehatan, percepatan vaksinasi, tidak kalah pentingnya rumah sakit dan puskesmas tidak meninggalkan layanan penyakit komorbid," tuturnya.
 
Ia menambahkan, pelayanan kesehatan di Indonesia juga tidak boleh meninggalkan penyakit prioritas, seperti malaria, demam berdarah, stunting, dan sebagainya.
 
Dalam kesempatan sama, Tenaga Ahli Menkes Bidang Penanganan COVID-19, Andani Eka Putra mengatakan, salah satu indikator Indonesia masuk dalam fase endemi adalah tidak adanya potensi lonjakan kasus.

Baca juga: Pasien positif Omicron dipindah petugas ke RSPI Sulianti Saroso

Baca juga: Pasien pertama yang mengalami transmisi lokal Omicron tanpa gejala

 
"Kalau kita masuk dalam fase endemi kita harus lihat tidak ada potensi lonjakan kembali," ujarnya.
 
Saat ini, ia menilai, situasi pandemi COVID-19 di Indonesia relatif cukup terkendali, terlihat dari angka positivity rate sekitar 0,25 persen. Namun, munculnya varian Omicron dapat berpotensi menimbulkan lonjakan kasus.
 
Hingga saat ini, ia menyampaikan, terdapat 46 kasus paparan Omicron yang terdeteksi di Indonesia.
 
"Intinya adalah, kita berupaya mengendalikan Omicron dengan baik agar tidak menimbulkan ledakan kasus, dan peluang kita untuk masuk endemi akan lebih besar," katanya.
 
Dalam rangka menghindari lonjakan kasus, ia meminta seluruh lapisan masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan serta melakukan vaksinasi.
 
"Paling penting adalah berkomitmen mendorong vaksinasi, khususnya lansia, dan jangan longgar dengan protokol kesehatan," katanya.
 
Sebelumnya, Perkumpulan Dokter Indonesia Bersatu (PDIB) mengatakan salah satu upaya untuk mendorong Indonesia masuk ke status endemik COVID-19 adalah dengan mencegah lonjakan kasus COVID-19.
 
"Titik penting Indonesia tahun depan dapat berpeluang besar masuk status endemik COVID-19 adalah jangan sampai ada lonjakan atau ledakan kasus pada akhir tahun dan awal tahun depan," kata Ketua Umum PDIB dr James Allan Rarung.
 
Untuk itu, protokol kesehatan COVID-19 harus dijalankan secara konsisten dan disiplin untuk mencegah penularan COVID-19 di tengah masyarakat.

#ingatpesanibu
#sudahvaksintetap3m
​​​​​​​#vaksinmelindungikitasemua

Baca juga: Kemenkes deteksi transmisi lokal pertama Omicron di Indonesia
 

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021