Jakarta (ANTARA) - China pada Senin (27/12) mengungkapkan dua daftar negatif investasi asing yang telah dipangkas, sebagai bagian dari upaya untuk terus membuka perekonomian dan mempromosikan pembangunan ekonomi berkualitas.

Kebijakan tersebut menandai tahun kelima berturut-turut bagi perekonomian terbesar kedua dunia itu merevisi daftar negatif nasionalnya dan daftar negatif zona perdagangan bebas (free trade zone/FTZ) percontohan.

Jumlah sektor yang dilarang bagi investor asing akan dipangkas menjadi 31 dalam daftar negatif nasional versi 2021 dari semula 33 dalam versi 2020, menurut pernyataan yang dirilis bersama oleh Komisi Pembangunan dan Reformasi Nasional (National Development and Reform Commission/NDRC) dan Kementerian Perdagangan China.

Sementara itu, jumlah sektor pada daftar negatif FTZ percontohan akan dikurangi menjadi 27 dari semula 30 pada versi 2020. Dua daftar negatif baru tersebut akan mulai berlaku per 1 Januari 2022.

Menurut kedua daftar baru tersebut, batas kepemilikan asing pada perusahaan manufaktur mobil penumpang akan dihapus. Selain itu, semua sektor manufaktur akan terbuka bagi investor asing di FTZ percontohan.

Akses investor asing ke sektor jasa di FTZ percontohan juga akan diperluas. Penanaman investasi asing akan diizinkan pada industri survei sosial, tetapi kepemilikan oleh investor asing tidak boleh melebihi 33 persen dan perwakilan hukum harus berkewarganegaraan China.

Bagi industri-industri yang tidak tercakup dalam daftar negatif tersebut, perusahaan investasi asing harus diberikan perlakuan nasional, kata seorang pejabat di NDRC.

Selama beberapa tahun terakhir, China tetap konsisten dalam mewujudkan keterbukaan yang lebih luas dan lebih lanjut memfasilitasi masuknya investasi asing ke negara itu, juga meningkatkan lingkungan bisnisnya. Jumlah sektor yang dilarang bagi investor asing kini sudah jauh berkurang.

Sementara itu, sejumlah langkah keterbukaan utama telah diperkenalkan di beberapa industri termasuk industri keuangan dan otomotif, yang menciptakan ruang lebih luas bagi investasi asing.

Melawan penurunan tajam investasi lintas batas global, China sukses menarik investasi asing senilai 149,34 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp14.225) pada 2020, mempertahankan statusnya sebagai penerima investasi asing terbesar kedua di dunia.

Pewarta: Xinhua
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2021