Shanghai (ANTARA) - Saham-saham China berakhir lebih tinggi pada perdagangan Selasa, ketika keuntungan saham perusahaan energi baru dan logam non-besi mengimbangi kerugian di sektor energi, sementara meningkatnya kasus virus corona dalam wabah lokal membebani sentimen.

Indikator utama pasar saham China, Indeks Komposit Shanghai, menguat 0,39 persen atau 14.14 poin menjadi menetap di 3.630,11 poin. Sementara itu, indeks saham-saham unggulan CSI300 naik 0,74 persen atau 36,64 poin menjadi ditutup di 4.955,96 poin.

Indeks Hang Seng (HSI) di Hong Kong juga terangkat 0,24 persen atau 56,80 poin menjadi berakhir di 23.280,56 poin, dan Indeks Hong Kong China Enterprises turun 0,09 persen atau 7,50 poin menjadi menetap di 8.194,45 poin.

China akan menjaga kebijakan moneternya fleksibel tahun depan, meningkatkan pengawasan perusahaan-perusahaan modal dan platform, dan terus menerapkan sistem manajemen untuk pembiayaan real estat, kata bank sentral pada Senin (27/12).

Pada hari yang sama, kementerian keuangan mengatakan China akan meluncurkan kebijakan fiskal secara proaktif tahun depan untuk menstabilkan pertumbuhan ekonomi, berjanji bahwa dampak dari dorongan tersebut akan terasa lebih awal dari biasanya.

Namun, menekan sentimen, kasus virus corona bergejala lokal China naik untuk hari keempat berturut-turut pada Senin (27/12), dengan kota Xian melaporkan lebih banyak infeksi dalam gejolak yang telah membuat 13 juta penduduk dikunci.

Pengawas sekuritas China pada Jumat (24/12) mengusulkan pengetatan peraturan pencatatan perusahaan China di luar negeri, yang menurut para bankir dan analis kemungkinan akan meredakan ketidakpastian regulasi yang mengguncang pasar keuangan tahun ini dan menghentikan listing di luar negeri.

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2021