New York (ANTARA) - Harga minyak menetap lebih tinggi pada akhir perdagangan Selasa (Rabu pagi WIB), dengan minyak mentah Brent mengakhiri sesi di dekat 80 dolar AS per barel meskipun terjadi penyebaran cepat varian virus corona Omicron, didukung oleh gangguan pasokan dan ekspektasi bahwa persediaan AS turun minggu lalu.

Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Februari ditutup naik 34 sen atau 0,4 persen, menjadi 78,94 dolar AS per barel. Sementara itu, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Februari menguat 41 sen atau 0,5 persen, menjadi menetap di 75,98 dolar AS per barel.

Kedua kontrak tersebut diperdagangkan pada level tertinggi dalam sebulan, dibantu oleh penguatan di ekuitas AS.

"Pasar saham tampaknya siap untuk menyelesaikan tahun ini pada atau mendekati rekor tertinggi yang akan berdampak ke pasar minyak mendorong nilai minyak mentah lebih tinggi," kata Jim Ritterbusch, presiden Ritterbusch and Associates LLC di Galena, Illinois.

"Dukungan datang juga dari gangguan produksi agregat tinggi di Ekuador, Libya dan Nigeria dan ekspektasi penurunan besar lain dalam persediaan minyak mentah AS," kata analis minyak UBS Giovanni Staunovo.

Tiga produsen minyak itu menyatakan force majeure bulan ini pada sebagian dari produksi minyak mereka karena masalah pemeliharaan dan penutupan ladang minyak.

Jajak pendapat awal Reuters menunjukkan pada Senin (27/12/2021) bahwa persediaan minyak mentah AS kemungkinan telah turun untuk minggu kelima berturut-turut, sementara persediaan bensin terlihat sebagian besar tidak berubah minggu lalu.

Inggris tidak akan menghadapi pembatasan baru COVID-19 sebelum akhir 2021, menteri kesehatan Inggris Sajid Javid mengatakan pada Senin (27/12/2021), ketika pemerintah menunggu lebih banyak bukti tentang apakah layanan kesehatan dapat mengatasi tingkat infeksi yang tinggi.

Presiden AS Joe Biden, sementara itu, berjanji untuk mengurangi kekurangan tes COVID-19 karena varian Omicron mengancam akan membanjiri rumah sakit dan menghambat rencana perjalanan.

Kekurangan staf yang disebabkan oleh Omicron menyebabkan ribuan pembatalan penerbangan selama akhir pekan Natal di Amerika Serikat.

Investor sedang menunggu pertemuan OPEC+ pada 4 Januari, di mana aliansi akan memutuskan apakah akan melanjutkan rencana peningkatan produksi 400.000 barel per hari pada Februari.

Pada pertemuan terakhirnya, OPEC+ tetap pada rencananya untuk meningkatkan produksi untuk Januari meskipun ada Omicron.

Para manajer uang menaikkan posisi net long minyak mentah berjangka AS dan posisi opsi dalam seminggu hingga 21 Desember, Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas AS (CFTC) mengatakan pada Senin (27/12/2021).

Kelompok spekulan menaikkan posisi gabungan berjangka dan opsi di New York dan London sebesar 4.634 kontrak menjadi 259.093 selama periode tersebut.

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2021