Seoul (ANTARA) - Saham-saham Korea Selatan jatuh pada perdagangan Rabu pagi, karena perdagangkan ex-dividen saham teknologi dan setelah dua indeks utama Wall Street menghentikan kenaikan empat hari, sementara won menguat dan imbal hasil obligasi turun.

Indikator utama Bursa Efek Korea, Indeks Harga Sahan Gabungan Korea (KOSPI), turun 25,73 poin atau 0,85 persen, menjadi diperdagangkan di 2.994,51 poin pada pukul 02.10 GMT.

Di antara saham-saham kelas berat, raksasa teknologi Samsung Electronics tergelincir 1,62 persen dan rekannya SK Hynix merosot 1,18 persen, sementara LG Chem turun 0,79 persen dan Naver melemah 0,26 persen.

Baca juga: Saham Korea Selatan naik, ikuti penguatan Wall Street

Investor asing adalah penjual bersih saham senilai 153,3 miliar won di papan utama.

Mata uang won dikutip pada 1.186,9 per dolar di platform penyelesaian transaksi dalam negeri, 0,09 persen lebih tinggi dari penutupan sehari sebelumnya di 1.188,0.

Ekspor Korea Selatan kemungkinan tumbuh untuk bulan ke-14 berturut-turut pada Desember karena permintaan liburan akhir tahun untuk chip dan barang petrokimia, sementara inflasi diperkirakan akan tetap mendekati level tertinggi satu dekade, jajak pendapat Reuters menunjukkan.

Baca juga: Saham Korsel naik ditopang optimisme sektor chip dan data ekspor kuat

Dalam perdagangan luar negeri, won dikutip pada 1,186,5 per dolar, naik 0,1 persen dari hari sebelumnya, sementara dalam perdagangan non-deliverable forward, kontrak satu bulannya tercatat pada 1,187,2.

Di pasar uang dan utang, kontrak berjangka Maret pada obligasi pemerintah tiga tahun naik 0,03 poin menjadi 109,15, sedangkan tingkat Sertifikat Deposito 3 bulan dikutip pada 1,28 persen.

Imbal hasil obligasi pemerintah Korea 3-tahun yang paling likuid turun 0,7 basis poin menjadi 1,779 persen, sedangkan imbal hasil obligasi pemerintah Korea 10-tahun yang dijadikan acuan turun 1,6 basis poin menjadi 2,180 persen.

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2021