Penampilan debut Bebeto dalam film "Cahaya dari Timur: Beta Maluku" persembahan Visinema Pictures berhasil mengantarkannya sebagai Pendatang Baru Terbaik dalam Indonesian Movie Awards 2015.
Sementara Fariz Alfarazi, yang pernah aktif berkarir sebagai atlet pencak silat sempat mencuri perhatian penonton dalam penampilan perdananya di film yang juga arahan Angga Dwimas Sasongko, "Wiro Sableng: 212 Warior".
Baca juga: Daftar film 2022 yang paling dinantikan menurut survei Fandango
Bersama Fariz Alfarazi, Ricky Saldian yang merupakan pelatih taekwondo dan dikenal sebagai stuntman, atau pemeran pengganti juga ikut membintangi film tersebut.
Meski ketiganya sama-sama menjadi tokok antagonis, namun Bebeto, Fariz dan Ricky memiliki karakter yang saling bertolak belakang.
Mengutip siaran resminya pada Rabu, Bebeto yang memerankan Encek, adalah seseorang yang cerewet, suka mencari gara-gara dan membuat keributan.
Fariz yang berperan sebagai Getem, menjadi sosok yang sangat jarang bicara. Namun di sela ketenangannya, dia memiliki kekuatan yang paling besar dibanding karakter lain dalam film tersebut.
Berbeda dengan keduanya, Ricky memerankan Pencor, seorang wakil komandan berwatak sangar yang tingkat kedisiplinannya tak pandang bulu. Berkompromi tak pernah menjadi pilihannya, hingga orang-orang di sekitarnya harus selalu mengalah.
Aksi Encek, Getem dan Pencor ini dapat disaksikan dalam film "Ben & Jody" mulai 27 Januari 2022 di bioskop seluruh Indonesia.
Baca juga: Sedikit bocoran "Ben dan Jody", film ketiga "Filosofi Kopi"
Baca juga: Keseruan para pemain saat syuting "Filosofi Kopi 2: Ben & Jody"
Baca juga: Tak hanya film, "Filosofi Kopi" akan jadi brand
Pewarta: Maria Cicilia
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2021
