Penanaman mangrove sudah dimulai sejak 2015
Batang (ANTARA) - Keberhasilan Palang Merah Indonesia Kabupaten Batang dalam program rehabilitasi kawasan pesisir dengan menanam mangrove menjadi percontohan dan mendapatkan dukungan dari American Red Cross.

"PMI Kabupaten Batang dalam pelaksanaan program rehabilitasi pesisir sangat sukses. Penanaman mangrove sudah dimulai sejak 2015," kata Ketua PMI Pusat Letjen TNI (Purn) Sumarsono di Batang, Rabu.

Keberhasilan yang diraih oleh PMI Kabupaten Batang juga menjadi pusat rujukan edukasi beberapa daerah seperti PMI Provinsi Jawa Tengah, PMI Kabupaten Manggarai Provinsi Nusa Tenggara Timur, dan Kabupaten Tanggamus Provinsi Lampung.

Baca juga: Restorasi mangrove teguhkan komitmen hadapi dampak perubahan iklim

Baca juga: BRGM apresiasi masyarakat rehabilitasi mangrove melalui Mangrove Week


Menurut Sumarsono, program rehabilitasi pesisir dalam mengurangi abrasi laut, PMI Batang tidak instruktif tetapi memiliki nilai ekonomi untuk kehidupan.

"Tidak hanya meminimalisasi abrasi tetapi ada kepentingan kehidupan. Dengan adanya penanaman mangrove, masyarakat bisa membudidayakan kepiting soka dan lebah madu sebagai tambahan penghasilan," katanya.

Wakil Bupati Batang Suyono menyampaikan apresiasinya pada PMI Batang dalam merehabilitasi kawasan pesisir dengan menanam mangrove karena hal itu akan menjaga ekosistem alam sehingga ada kepercayaan dari berbagai stakeholder.

"Keberhasilan PMI Batang jadi perhatian daerah lain karena mampu melakukan gerakan menjaga ekosistem alam pesisir yang sangat bermanfaat bagi perekonomian masyarakat," katanya.

Baca juga: KLHK dan pemerintah daerah berbagi peran dalam rehabilitasi mangrove

Baca juga: APIK: Anak muda perlu turut diajak merehabilitasi mangrove

Pewarta: Kutnadi
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2021