Sydney (ANTARA) - Saham-saham Australia sedikit menguat pada awal perdagangan Kamis pagi, mencapai level tertinggi dalam lebih dari tiga setengah bulan dalam volume perdagangan yang tipis, karena keuntungan saham bank mengimbangi kerugian di saham teknologi.

Indeks acuan S&P/ASX 200 di Bursa Efek Australia naik tipis 0,1 persen menjadi diperdagangkan di 7.518,60 poin pada pukul 23.42 GMT bahkan ketika lonjakan infeksi COVID-19 meredam sentimen yang lebih luas.

Pada Rabu (29/12) indeks acuan telah melonjak 1,2 persen ke level tertinggi sejak 8 September, ketika perdagangan dimulai kembali setelah liburan panjang akhir pekan.

Keuangan kelas berat menguat sebanyak 0,5 persen ke level tertinggi sejak 17 November, didorong oleh apa yang disebut bank "Empat Besar".

Penambang naik tipis 0,2 persen dan diperkirakan akan mencatat kenaikan untuk sesi keempat berturut-turut, dengan Perenti Global dan Champion Iron masing-masing menambahkan 1,1 persen dan 0,8 persen.

Penambang tembaga OZ Minerals bertambah 0,6 persen ke level yang terakhir terlihat pada 2 Juni 2008, didorong oleh harga komoditas yang kuat.

Membatasi kenaikan dalam indeks acuan, saham teknologi tergelincir 0,5 persen, terseret oleh penurunan 2,0 persen pada raksasa platform beli sekarang, bayar kemudian Afterpay.

Semalam, Dow dan S&P 500 ditutup pada level tertinggi sepanjang masa, karena investor mengabaikan kekhawatiran seputar varian Omicron. Namun, Komposit Nasdaq yang sarat teknologi tergelincir 0,1 persen.

Saham-saham terkait emas di Australia juga merosot 0,6 persen bahkan ketika harga emas stabil semalam. Tietto Minerals jatuh lebih dari 2,0 persen dan merupakan hambatan teratas pada sub-indeks.

Sementara itu, Australia berada dalam cengkeraman wabah varian Omicron, dengan infeksi harian baru di negara itu melonjak menjadi hampir 18.300 pada Rabu (29/12), melampaui tertinggi pandemi sebelumnya sekitar 11.300 yang terjadi pada hari sebelumnya.

Namun, Perdana Menteri Scott Morrison sejauh ini mengesampingkan penguncian, mendesak orang untuk fokus pada jumlah pasien yang dirawat di rumah sakit.

Menjelang akhir 2021, indeks acuan akan naik hampir 14 persen tahun ini dan membalikkan kerugian dari 2020 yang dilanda pandemi, didorong oleh suku bunga rendah dan stimulus moneter.

Sementara itu, indeks acuan S&P/NZX 50 Selandia Baru terangkat 0,5 persen, menjadi diperdagangkan pada 13.000,98 poin.
 

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2021