Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebutkan realisasi program minyak goreng Rp14 ribu per liter telah mencapai 35 persen dari yang ditargetkan terjual 11 juta liter.

"Program ini adalah bagian dari operasi pasar dan merupakan arahan Bapak Presiden untuk terus dilanjutkan," ujar Airlangga dalam acara Refleksi Capaian 2021 dan Outlook Ekonomi 2022 di Jakarta, Kamis.

Ia pun berkomitmen untuk mendorong operasi pasar minyak goreng tersebut ke pasar tradisional, lantaran selama ini baru tersedia di beberapa minimarket.

Harga minyak goreng selama momen Natal dan Tahun Baru sempat naik menjadi Rp18 ribu per liternya, sehingga pemerintah melakukan operasi pasar.

Selain itu, Airlangga menuturkan harga cabai rawit juga sempat naik tiga kali lipat, dengan demikian dirinya turun langsung ke Pasar Cileungsi, Bogor dan beberapa pasar di Bali untuk memantau.

Harga telur ayam juga sempat naik di atas Rp29 ribu dan bahkan mencapai Rp32 ribu per kilogram, yang juga disebabkan karena tingginya permintaan telur dan ayam dari Kementerian Sosial untuk program bantuan sosial.

"Namun PT Berdikari juga telah melakukan operasi pasar telur ayam dengan harga Rp25 ribu," katanya.

Ia melanjutkan peningkatan harga juga terjadi pada daging ayam ras belakangan ini, namun diperkirakan akan relatif terkendali usai momen Natal dan Tahun Baru.

Kendati demikian, peningkatan harga berbagai komoditas tersebut diharapkan memberikan kontribusi kesejahteraan bagi petani dan peternak.

Baca juga: Menko Airlangga apresiasi kinerja baik BEI selama 2021

Baca juga: Airlangga: Presiden setujui program baru PEN untuk front loading 2022

Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2021