Jakarta (ANTARA) - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mendorong komitmen penyelenggara layanan multipleksing untuk berkontribusi dalam penyediaan set top box (STB) gratis terhadap rumah tangga miskin secara mencukupi.

“Kominfo terus mendorong agar komitmen penyelenggara multipleksing dalam memenuhi kebutuhan STB tersebut,” kata Juru Bicara Kementerian Kominfo, Dedy Permadi, saat ditemui wartawan di gedung Kominfo, Jakarta, Kamis.

Kementerian Kominfo tengah mempersiapkan pelaksanaan penyaluran STB bagi rumah tangga miskin untuk mendorong digitalisasi penyiaran dan implementasi analog switch off (ASO).

Baca juga: ASO diharapkan bisa buka peluang lapangan kerja untuk lulusan vokasi

Sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku, penyediaan STB berasal dari kontribusi para pemenang slot multipleksing dari Lembaga Penyiaran Swasta (LPS), seperti grup Surya Citra Media, Media, Rajawali Televisi, dan seterusnya.

Dedy mengatakan setelah pihaknya mendapatkan komitmen dari penyelenggara multipleksing, Kominfo akan menghitung jumlah STB yang belum terpenuhi.

Khusus untuk masyarakat yang tidak mampu, Kominfo dapat melakukan penyediaan STB apabila penyelenggara multipleksing belum mampu menutup kebutuhan STB untuk warga miskin.

“Sisa yang belum disediakan oleh penyelenggara multipleksing itulah yang kemudian akan diupayakan oleh pemerintah melalui pembiayaan APBN atau pembiayaan lain yang memungkinkan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku,” kata Dedy.

Dedy mengatakan saat ini Kominfo tengah melakukan finalisasi aturan teknis terkait dengan pembagian STB. Terkait dengan penyaluran STB, pihaknya akan menyesuaikan kesiapan penyelenggara multipleksing.

Baca juga: Kominfo yakini siaran digital tumbuhkan industri konten

“Jadi kalau penyelenggara multipleksing sudah siap untuk menyediakan maka itu akan segera dilakukan, mulai awal tahun 2022,” tuturnya.

Sementara terkait jumlah rumah tangga miskin yang akan mendapatkan STB gratis, Dedy mengatakan pihaknya masih melakukan evaluasi untuk memutakhirkan data kependudukan terbaru.

“Kalau perhitungan sementara hasil pemutakhiran data itu ada 6,7 juta rumah tangga miskin yang akan disediakan, tapi ini perhitungan yang terus dimutakhirkan ke depan,” ujarnya.

Kominfo secara bertahap akan menghentikan siaran televisi terestrial analog atau analog swith off (ASO) yang ditargetkan selesai pada 2 November 2022.

“Kalau ditanya apakah 2 November 2022 itu digitalisasi TV sudah akan bergulir secara penuh, jawabannya target pemerintah iya. 2 November 2022 kami akan memastikan digitalisasi TV atau ASO bisa terselesaikan,” kata Dedy.

ASO dibagi menjadi tiga tahap. Tahap pertama pada 30 April 2022 untuk 56 wilayah siaran di 166 kabupaten/kota, tahap kedua pada 25 Agustus 2022 untuk 31 wilayah siaran di 110 kabupaten/kota, dan tahap ketiga pada 2 November 2022 untuk 25 wilayah siaran di 65 kabupaten/kota.

Baca juga: Siaran digital 2022, apa yang harus masyarakat siapkan?

Baca juga: Migrasi TV analog ke digital, KPI Aceh tingkatkan sosialisasi

Baca juga: ASO tak sekadar soal siaran digital

Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2021