kami masih terus berupaya meningkatkan cakupan vaksinasi di wilayah ini agar Purbalingga dapat segera mencapai kekebalan komunal
Purwokerto (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah menginformasikan 585.514 warga sudah disuntik vaksin COVID-19 dosis pertama sejak pelaksanaan vaksinasi massal dimulai.

"Menurut data terbaru per hari ini, total warga yang sudah mendapat vaksinasi dosis pertama sebanyak 585.514 orang," kata Kepala Dinas Kesehatan Purbalingga dr. Jusi Febrianto ketika dihubungi di Purwokerto, Kamis.

Bila merujuk pada data, kata dia, maka sebanyak 585.514 jumlah warga yang sudah mendapat vaksinasi dosis pertama itu berarti 75,19 persen dari 778.743 sasaran vaksinasi di wilayah ini.

Baca juga: Dinkes: 92.635 anak di Purbalingga segera divaksinasi COVID-19

"Hingga saat ini kami masih terus berupaya meningkatkan cakupan vaksinasi di wilayah ini agar Purbalingga dapat segera mencapai kekebalan komunal pada tahun 2022," katanya.

Pihaknya, kata dia, optimistis bahwa jumlah orang yang sudah mendapatkan vaksinasi di wilayah ini terus mengalami peningkatan secara signifikan.

"Terutama guna mengantisipasi peningkatan kasus pascalibur akhir tahun maka kami terus mempercepat program vaksinasi guna mengimbangi potensi peningkatan mobilitas masyarakat," katanya.

Baca juga: Bupati optimistis Purbalingga masuk PPKM level 1 pada 2022

Dia juga mengatakan bahwa peningkatan cakupan vaksinasi di wilayah ini merupakan hasil kerja sama dan sinergi yang kuat dengan berbagai pihak terkait mulai dari pemda, TNI, Polri dan berbagai pihak lainnya.

"Karena adanya sinergi yang baik maka peningkatan cakupan vaksinasi di wilayah Purbalingga berjalan dengan baik dan sesuai harapan," katanya.

Dia menambahkan bahwa pada saat ini pihaknya juga terus berupaya mempercepat peningkatan vaksinasi bagi lansia.

Baca juga: Capaian vaksinasi di Purbalingga mendekati 70 persen

"Total vaksinasi bagi lansia pada saat ini 66.264 atau telah mencapai 67,01 persen dari 98.887 sasaran lansia di wilayah ini," katanya.

Dia menambahkan pihaknya juga telah meminta seluruh kepala desa untuk mendata warga di wilayahnya yang belum mendapatkan vaksinasi COVID-19.

"Kami sudah meminta seluruh kepala desa untuk mengintensifkan pendataan karena tentunya pemerintah desa merupakan paling tahu mana warganya yang belum divaksinasi," katanya.

Baca juga: Indonesia hemat Rp13 triliun dari kerja sama bilateral vaksin COVID-19

Baca juga: Kemenkes: Masalah informasi sebabkan angka vaksinasi lansia tertinggal




 

Pewarta: Wuryanti Puspitasari
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2021