Sukabumi (ANTARA News) - Jenazah tenaga kerja wanita (TKW) Lina Kurniawati (29), warga Kampung Cipelang RT 11/4 Desa Sudajaya Girang, Kecamatan Sukabumi, Jawa Barat, yang diduga hilang di tempat kerjanya di Arab Saudi.

Informasi yang diperoleh ANTARA dari keluarganya, Selasa, menyebutkan bahwa Kedutaan Besar Indonesia di Arab Saudi tidak mengetahui keberadaan jenazah Lina sampai saat yang sudah meninggal sekitar dua bulan yang lalu.

"Kami sudah beberapa kali menghubungi pihak KBRI di Arab Saudi dan terakhir kemarin tetapi mereka mengatakan tidak mengetahui keberadaan anak saya," kata orang tua Lina, Udin.

Udin mengatakan, keluarganya juga sudah menghubungi perusahaan yang mengirim Lina bekerja yakni PT Kemuning, tetapi jawabannya tidak pasti. Awalnya jenazah Lina sudah di cargo, namun belakangan tidak diketahui keberadaannya.

"Kami sangat khawatir dan tanda tanya bagaimana nasib jenazah anak saya. Selain itu, saya juga telepon ke majikannya yang ada di Arab Saudi, namun jawabannya seperti menyepelekan," ungkapnya.

Pihak keluarga mendapat kabar bahwa anaknya meninggal dunia dari surat yang dikeluarkan perwakilan Kementerian Luar Negeri melalui penyalur pada 12 Mei 2011, yang katanya pahlawan devisa ini meninggal karena sakit tetapi dalam tidak dijelaskan sakit apa.

Menurut dia, pihak perusahaan pun berjanji jenazah Lina akan dipulangkan dua minggu setelah surat tersebut diterima pihak keluarga. Namun sampai saat ini jenazahnya belum dipulangkan bahkan dinyatakan hilang atau tidak diketahui keberadaannya.

"Selama ini saya tidak tahu dimana Lina meninggal, apakah di rumah sakit atau di rumah majikannya dan yang anehnya lagi kenapa KBRI dan penyalur anak saya saat ini tidak tahu di mana keberadaan anak saya," ujar Udin.

Ketua Badan Perwakilan Desa (BPD) Sudajaya Girang, Edi Juarsah menuturkan bahwa dirinya diminta keluarga korban untuk mencari tahu keberadaan Lina, tetapi setelah dirinya menanyakan ke KBRI, PT Kemuning dan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Sukabumi tidak ada kejelasan sampai sekarang.

"Kami sudah berusaha dan belum mendapatkan hasil, bahkan kami sudah mendesak pihak disnakertrans untuk segera mengusut keberadaan jenazah Lina di Arab Saudi," tegasnya.

Menurutnya, dari seluruh intansi yang terkait permasalahan ini yang dihubungi olehnya mengatakan tidak mengetahui keberadaan jenazah Lina yang sudah 20 bulan bekerja di Arab Saudi ini sejak 2 September 2009.

"Kami pun menuntut agar pihak perusahaan penyalur bertanggung jawab atas kasus ini dan memberikan hak Lina baik gaji dan asuransinya kepada pihak keluarga karena semasa kerja Lina tidak pernah mengirim uang sepeser pun ke Sukabumi untuk kebutuhan hidup 3 anaknya," tutur Edi.

Dihubungi secara terpisah, Kepala Disnakertrans Kabupaten Sukabumi, Iwan Ridwan menuturkan, pihaknya sudah menugaskan petugasnya untuk menghubungi pihak keluarga. Selain itu pihaknya juga terus melakukan pengusutan dan mencari tahu jasad Lina saat ini berada.

"Kami terus melakukan pemantauan dan berkoordinasi dengan intansi lain yang terkait pada permasalahan ini," tuturnya.

(KR-ADR/S019)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011