Jakarta (ANTARA) - Produsen otomotif Tesla mencatat rekor pengiriman kendaraan pada periode Oktober hingga Desember yang naik sekitar 70 persen dari tahun sebelumnya, dikutip dari Reuters pada Senin.

Jika dirinci, Tesla telah mengirimkan 308.600 kendaraan pada periode tersebut, jauh lebih tinggi dari perkiraan analis yang hanya memproyeksikan pertumbuhan sebanyak 263.026 kendaraan.

Peningkatan produksi Tesla di China disebut menyumbang peningkatan rekor pengiriman tahun ini. Tesla meningkatkan produksi di China meskipun terjadi peningkatan persaingan dan tekanan regulasi menyusul keluhan konsumen atas keamanan produknya. Sebagai informasi, Tesla mengirimkan model buatan China ke Eropa dan beberapa negara di Asia.

“Kerja bagus tim Tesla di seluruh dunia!” tulis CEO Tesla Elon Musk melalui akun Twitter-nya.

Baca juga: Penjualan kendaraan energi baru di China melonjak pada November

Baca juga: Selain untuk pasar Amerika, Tesla tidak layani pemesanan Model X dan S


Secara tahunan, produsen mobil itu berhasil meningkatkan pengirimannya sebesar 87 persen pada 2021 dibandingkan tahun sebelumnya atau sekitar 936.172 kendaraan pada tahun ini.

Musk mengatakan pada Oktober tahun lalu bahwa Tesla akan bisa mempertahankan tingkat pertumbuhan tahunan lebih dari 50 persen untuk waktu yang cukup lama.

“Mereka (Tesla) telah mengalahkan semua rintangan,” kata Managing Partner di perusahaan modal ventura Loup Ventures, Gene Munster, pada Minggu (2/1).

Sebelumnya, Munster memperkirakan pengiriman Tesla akan tumbuh lebih tinggi menjadi 1,3 juta kendaraan tahun ini meskipun ada hambatan dalam produksi di pabrik-pabrik barunya dan masalah rantai pasokan.

Sementara Deutsche Bank melalui sebuah laporan pada Jumat (31/12) menyebutkan bahwa pihaknya memperkirakan Tesla akan membuat hampir 1,5 juta pengiriman kendaraan tahun ini, meskipun kekurangan chip global tetap menjadi risiko bagi produksi.

Pada 2020, Tesla memotong pesanan chip karena kondisi pandemi. Tetapi menurut Musk, Tesla tidak pernah mengurangi perkiraan produksinya dengan pemasok untuk mendukung rencana pertumbuhannya yang cepat, yang pada akhirnya dapat membantunya mengatasi krisis chip global.

Musk mengatakan Tesla juga memprogram ulang perangkat lunaknya sehingga menggunakan chip yang lebih sedikit.

Musk pada Oktober 2020 mengatakan bahwa tahun awal pandemi merupakan tahun kekurangan rantai pasokan yang sangat memberatkan, namun ia optimis masalah tersebut akan berlalu pada 2022.

Baca juga: Harga Tesla Model 3 dan Model Y di China naik

Baca juga: Tesla Model 3 disebut jadi mobil listrik terlaris di Eropa pada 2021

Baca juga: Tesla "recall" setengah juta Modle 3 dan Modle S karena masalah bagasi
Pewarta:
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022