Jakarta (ANTARA) - Platform equity crowdfunding LandX dari PT Numex Teknologi Indonesia mencatat telah mengumpulkan dan menyalurkan dana senilai Rp158,02 miliar ke seluruh usaha kecil menengah (UKM) yang terdaftar dalam sistem LandX.

Fenomena dan keberadaan penyelenggara equity crowdfunding atau layanan urun dana melalui penawaran saham berbasis teknologi terus mengalami peningkatan. Hingga akhir 2021, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat tujuh penyelenggara equity crowdfunding yang tercatat dan berizin, dengan total dana dikumpulkan Rp362 miliar dari 34.675 investor untuk 176 penerbit saham (UKM).

Baca juga: UI luncurkan FundEx, usaha rintisan berbasis securities crowdfunding

"Pertumbuhan profit positif serta nilai investasi yang bernilai tinggi merupakan hal dasar yang dimiliki pihaknya untuk dapat bersaing di sektor permodalan ini,” ujar Founder dan Chief Executive Officer LandX.id, Andika Sutoro Putra dalam siaran resmi hari ini.

Andika menjelaskan, sejak mengantongi izin dari OJK, jumlah investor yang terdaftar di LandX.id mencapai lebih dari 73.042 investor.

Sebagai informasi, perusahaan yang sudah listing di LandX saat ini sudah mencapai 27 perusahaan, di mana tidak sedikit juga perusahaan itu telah menerima pendanaan patungan mencapai Rp10 miliar.

Baca juga: Pelaku fintech urun dana sebut minat UKM manfaatkan SCF meningkat

“Para investor nantinya akan menerima dividen per tahun, dengan estimasi rencana yang akan dilakukan pada bulan Februari mendatang," kata Andika.

LandX berpesan agar masyarakat memilih Equity Crowdfunding (ECF) dan project financing yang sudah berizin dan diawasi OJK, serta meningkatkan product knowledge, potensi keuntungan, dan risiko terhadap pilihan investasinya.

Adapun untuk 2022, LandX akan melanjutkan ekspansi ke berbagai sektor. Beberapa bisnis yang sudah listing di antaranya, properti, pabrik pupuk batu bara, cloud kitchen, restoran, klinik kecantikan, laundry, agen properti, hingga perusahaan facility service management.

“Ke depannya tidak menutup kemungkinan LandX akan merambah ke berbagai sektor lainnya, momentum ini juga yang mendorong pihak kami untuk berupaya meningkatkan pamor di industri penanaman modal,” ujar Andika.

"Sekarang seluruh sistem sudah berbasis digital, semua informasi pendanaan akan diberikan secara transparan. Sehingga investor tidak perlu khawatir akan perputaran uangnya," tutup Andika.


Baca juga: OJK rilis aturan perubahan penyelenggaran layanan urun dana

Baca juga: LandX kumpulkan pendanaan Rp6,69 miliar

Baca juga: Bizhare tawarkan crowdfunding untuk investasi waralaba

Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2022