Jakarta (ANTARA) - Pemerintah menyerap dana sebesar Rp25 triliun dari lelang tujuh seri Surat Utang Negara (SUN) di pasar perdana untuk awal tahun 2022 dengan penawaran masuk mencapai Rp77,57 triliun.

Keterangan pers Direktorat Jenderal Pembiayaan dan Pengelolaan Risiko Kementerian Keuangan (Kemenkeu) di Jakarta, Selasa, menyatakan realisasi lelang ini memenuhi target indikatif yang ditetapkan sebelumnya Rp25 triliun.

Terdapat tiga seri SUN yang merupakan penerbitan baru dalam lelang tahun 2022 yaitu SPN03220406, SPN12230105 dan FR0093. Sisanya FR0090, FR0091, FR0092 dan FR0089 merupakan penerbitan lama.

Untuk seri SPN03220406, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp1 triliun, dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 2,70640 persen.

Penawaran untuk seri yang jatuh tempo 6 April 2022 ini mencapai Rp12,68 triliun dengan imbal hasil terendah yang masuk 2,7 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk 3,05 persen.

Untuk seri SPN12230105, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp2 triliun, dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 2,9875 persen.

Penawaran untuk seri yang jatuh tempo 5 Januari 2023 ini mencapai Rp12,52 triliun dengan imbal hasil terendah yang masuk 2,95 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk 3,2 persen.

Untuk seri FR0090, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp3,8 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 4,93654 persen.

Penawaran untuk obligasi negara yang jatuh tempo 15 April 2027 ini mencapai Rp7,36 triliun dengan imbal hasil terendah yang masuk mencapai 4,89 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk 5,14 persen.

Untuk seri FR0091, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp7,5 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,26323 persen.

Penawaran untuk obligasi negara yang jatuh tempo 15 April 2032 ini mencapai Rp11,57 triliun dengan imbal hasil terendah yang masuk mencapai 6,22 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 6,4 persen.

Untuk seri FR0093, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp6,3 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,4628 persen.

Penawaran untuk obligasi negara yang jatuh tempo 15 Juli 2037 ini mencapai Rp26,82 triliun dengan imbal hasil terendah yang masuk mencapai 6,35 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 7 persen.

Untuk seri FR0092, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp2,85 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,85997 persen.

Penawaran untuk obligasi negara yang jatuh tempo 15 Juni 2042 ini mencapai Rp4,82 triliun dengan imbal hasil terendah yang masuk mencapai 6,85 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 7,07 persen.

Untuk seri FR0089, jumlah nominal yang dimenangkan mencapai Rp1,55 triliun dengan imbal hasil rata-rata tertimbang 6,8448 persen.

Penawaran untuk obligasi negara yang jatuh tempo 15 Agustus 2051 ini mencapai Rp1,78 triliun dengan imbal hasil terendah yang masuk mencapai 6,78 persen dan imbal hasil tertinggi yang masuk sebesar 6,96 persen.


Baca juga: Kemenkeu sebut lelang SUN masih diminati investor
Baca juga: Sri Mulyani: Realisasi defisit APBN 2021 menurun jadi 4,65 persen PDBB
Baca juga: Biayai APBN 2021, BI telah beli SBN Rp143,32 triliun hingga November

Pewarta: Satyagraha
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2022