Makassar (ANTARA) - Pelaksana Tugas Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman, mengaku bersyukur dengan aktifitas ekspor Sulsel 2021 dan akan terus fokus ditinggalkan pada tahun ini.

"Alhamdulillah, ekspor kita berada pada angka 135.60 juta dolar Amerika atau setara dengan Rp1,9 Triliun (kurs Rp14.200)," ujar Andi Sudirman Sulaiman di Makassar, Selasa

"Tahun 2022 ini juga sebagai langkah menuju recovery dengan menggenjot ekspor kita. Hal ini akan berdampak pada ekonomi masyarakat dan pemerintah menuju pemulihan ekonomi," tambahnya.

Badan Pusat Statistik (BPS) Sulsel menyebutkan, nilai ekspor Provinsi Sulawesi Selatan November 2021 sebesar 135.60 juta dolar Amerika.

"Jika dibandingkan dengan tahun lalu di bulan yang sama, nilai ekspor mengalami kenaikan 21,69 persen atau 111,43 juta dolar pada November 2020 (yoy)," ujar Kepala BPS Sulsel Suntono.

Ia merinci, lima kelompok komoditas utama yang diekspor Provinsi Sulawesi Selatan pada November 2021 adalah nikel (61,12 persen), besi dan baja (9,50 persen), biji-bijian berminyak (9,47persen), kakao/coklat (4,18 persen); serta lak, getah, dan damar (3,59 persen).

"Sebagian besar Ekspor November 2021 ditujukan ke negara Jepang (64,55 persen), Tiongkok (25,59 persen), Malaysia (2,29 persen), Filipina (1,61 persen); dan Timor Leste ( 1,42 persen)," sebutnya.

Untuk nilai impor Sulsel mengalami penurunan. Nilai impor Provinsi Sulawesi Selatan pada November 2021 sebesar 71,61 juta dolar Amerika mengalami penurunan sebesar 34,45 persen dibandingkan dengan impor Oktober 2021 sebesar 109,25 juta dolar Amerika.

Adapun kelompok komoditas impor dengan nilai terbesar adalah Mesin-mesin/Pesawat Mekanik (24,84 persen); Gandum Ganduman (22,61 persen); olahan makanan hewan (10,26 persen); Mesin/Peralatan Listrik (8,41 persen) serta Bahan Bakar Mineral (3,80 persen).

"Sebagian besar Impor didatangkan dari Tiongkok (31,24 persen); Ukraina (15,67 persen), Kanada (13,22 persen); Rusia (9,51 persen); dan Argentina (9,19 persen)," jelasnya.

Dengan nilai ekspor dan impor tersebut, neraca perdagangan Sulawesi Selatan pada November 2021, mengalami surplus sebesar 63,99 Juta dolar Amerika.

"Tahun 2021 merupakan surplus tertinggi dalam neraca perdagangan barang, dimana dalam kurung waktu Januari sampai dengan November 2021, neraca perdagangan surplus hingga 622,89 juta dolar," ujarnya.

"Bahkan dalam 8 tahun terakhir ini menjadi surplus tertinggi. Sementara di tahun 2020 neraca perdagangan juga mengalami surplus dengan total nilai 399,19 juta dolar Amerika," lanjutnya.

Pewarta: Abdul Kadir
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2022