Jakarta (ANTARA) - Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek Wikan Sakarinto mengatakan siswa SMA mulai melirik perguruan tinggi vokasi sebagai pilihan utamanya.

"Hasil evaluasi dari tahun sebelumnya, ada sekitar 15 persen siswa SMA yang mendaftar perguruan tinggi vokasi baik melalui Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) maupun Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN)," ujar Wikan dalam taklimat media yang diselenggarakan di Jakarta, Selasa.

Pada 2021, untuk pertama kalinya program studi sarjana terapan di perguruan tinggi vokasi ikut dalam seleksi yang diselenggarakan Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT).

Baca juga: Kemendikbudristek dorong satuan pendidikan vokasi lakukan inovasi

Wikan menjelaskan pada seleksi 2022, program studi sarjana terapan yang ada di perguruan tinggi vokasi kembali ikut dalam seleksi yang diselenggarakan LTMPT.

"Sementara untuk program studi D3, akan ada melalui jalur penerimaan mandiri yang diselenggarakan politeknik," tambah dia.

Wikan meminta siswa yang mengikuti seleksi baik SNMPTN maupun SBMPTN untuk memilih program studi yang sesuai dengan keinginan siswa tersebut.

"Harus ada pertimbangan yang dilakukan bersama dengan kedua orang tuanya. Jangan main-main dengan pilihan prodi pada SNMPTN, karena jika tidak diambil akan mengurangi hak orang lain," tambah dia.

SNMPTN merupakan seleksi masuk perguruan tinggi negeri (PTN) berdasarkan nilai akademik maupun nilai prestasi lainnya. Untuk biayanya ditanggung oleh pemerintah. Untuk kuotanya minimum 20 persen.

Sementara seleksi jalur masuk lainnya yang dikelola LTMPT yakni SBMPTN, yakni seleksi berdasarkan nilai Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) dan kriteria lainnya yang ditetapkan oleh PTN. Pelaksanaan tes menggunakan komputer. Biaya ditanggung peserta dan subsidi pemerintah, dan minimum kuota minimum 40 persen.

Seleksi jalur lainnya untuk masuk PTN adalah jalur mandiri, maksimum 30 persen dan dapat menggunakan nilai UTBK. Untuk jalur mandiri dikelola oleh masing-masing PTN.***3***

Baca juga: Ditjen Diksi resmikan pengiriman mesin bubut buatan SMK St. Mikael
Baca juga: Kemendikbudristek kembangkan kurikulum baru untuk SMK

Pewarta: Indriani
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2022