Jakarta (ANTARA/JACX) - Fenomena Aphelion yang akan terjadi pada 4 Januari 2022, diklaim berdampak pada kesehatan manusia dalam unggahan yang beredar di Facebook.

Dalam unggahan itu, cuaca di bumi diklaim akan terasa dingin karena letak bumi akan sangat jauh dari matahari pada fenomena Aphelion.

Disebutkan pula, fenomena itu akan terjadi sampai Agustus 2022 dan akan menyebabkan berbagai penyakit seperti flu, meriang, batuk, hingga sesak napas.

Berikut narasi yang terdapat pada unggahan tersebut:
“FENOMENA APHELION, Cuaca terasa dingin mulai hari ini pukul 05.27 wib Dimana letak Bumi akan sangat jauh dari Matahari. Kita tidak bisa melihat fenomena tsb, tp kita bisa merasakan dampaknya. Ini akan berlangsung sampai bulan Agustus. Kita akan mengalami cuaca yg dingin melebihi cuaca dingin sebelumnya, yang akan berdampak meriang flu, batuk sesak nafas dll.."

Namun, benarkah fenomena Aphelion mulai berlangsung hingga Agustus?



Penjelasan:
Berdasarkan berita ANTARA, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) membantah penyebab cuaca dingin di beberapa wilayah di Indonesia pada awal 2022 terkait fenomena Aphelion.

"Aphelion tidak berpengaruh signifikan terhadap suhu di bumi. Hal itu termasuk pula saat periode bumi letaknya lebih dekat dengan matahari (Perihelion). Cuaca dingin dalam beberapa hari terakhir bukan karena Aphelion, tetapi karena faktor-faktor lain di luar sebab bumi berada di jarak terjauh dari matahari" ujar Pelaksana Tugas Deputi Klimatologi BMKG Urip Haryoko.

Dilansir dari laman Almanac.com sebagaimana juga penjelasan pada situs LAPAN, Aphelion adalah titik orbit bumi yang terjauh dari matahari.

Aphelion selalu terjadi di awal Juli. Sekitar dua minggu setelah titik balik matahari Juni, bumi berada terjauh dari matahari. Sedangkan, Perihelion adalah titik orbit bumi yang terdekat dengan matahari.

Pada tahun 2022, bumi berada di Perihelion pada 4 Januari dan berada pada titik Aphelion pada 4 Juli.

Klaim: Fenomena Aphelion berlangsung pada 4 Januari hingga Agustus
Rating: Misinformasi

Cek fakta: Misinformasi! Varian COVID-19 baru bernama Florona

Baca juga: BMKG sebut fenomena Aphelion tidak berdampak ke bumi

Baca juga: BRIN gandeng swasta bangun bandar antariksa

Pewarta: Tim JACX
Editor: Hanni Sofia
Copyright © ANTARA 2022