Surabaya (ANTARA News) - Proses pembuatan film dokumenter perjalanan ekspedisi kekayaan budaya Indonesia bertajuk "Ring of Fire Adventure" yang dimulai sejak awal Mei 2011 ditargetkan selesai selama dua tahun atau 2013.

Produsen film RFA Youk Tanzil kepada wartawan di Surabaya, Jumat, mengemukakan bahwa film dokumenter itu akan dibuat dalam lima tahap, dimulai dari Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Maluku, hingga tahap terakhir di Papua.

"Tahap pertama sudah kami mulai dari Kupang (Nusa Tenggara Timur) pada 6 Mei dan saat ini masuk wilayah Jawa Timur. Tim ekspedisi dijadwalkan tiba di Jakarta pada 20 Juni dan targetnya dua tahun selesai," katanya.

Perjalanan ekspedisi tahap pertama "Ring of Fire" dari Kupang menuju Jakarta itu akan melewati lebih dari 100 gunung berapi dengan jarak tempuh sekitar 6.000 kilometer.

Film yang mengisahkan perjalanan ekspidisi ayah dan anaknya mengitari wilayah "Ring of Fire" (gugusan gunung berapi) di Indonesia dengan menggunakan sepeda motor itu, pembuatannya bekerja sama dengan PT Panasonic Gobel Indonesia.

Youk Tanzil menjelaskan melalui film ini akan dikisahkan mengenai sejarah, kehidupan masyarakat, kepercayaan, kebudayaan, keindahan alam, dan teknologi yang berkembang di masing-masing daerah.

Selama hampir satu bulan melakukan perjalanan dari Kupang menuju Surabaya, tim ekspidisi yang berjumlah 15 orang itu menyinggahi berbagai objek wisata alam dan masyarakat adat di sejumlah daerah.

"Kami juga mendaki sejumlah gunung berapi, seperti Rinjani, Kawah Ijen dan Bromo. Keberadaan ratusan gunung berapi di sepanjang Ring of Fire Indonesia juga membawa kekayaan budaya masyarakat di sekitarnya," ujarnya.

Ia menambahkan film dokumenter tahap pertama ini rencananya dibuat dalam 13 episode dan ditayangkan secara berkala di salah satu stasiun televisi swasta nasional.

"Nantinya film ini juga ditayangkan di beberapa maskapai penerbangan sekaligus untuk media promosi pariwisata Indonesia. Selain itu ada buku dan DVD untuk dijual kepada pelajar dan masyarakat," kata Youk Tanzil.

Corporate Communication Manager PT Panasonic Gobel Indonesia Santi Turino mengatakan, keikutsertaan perusahaannya dalam produksi film ini didasari kepedulian terhadap upaya pelestarian budaya Indonesia.

"Kami juga mendukung industri perfilman nasional dan berharap film dokumenter ini dapat meningkatkan rasa cinta dan kebanggaan kepada Tanah Air Indonesia," ujarnya.

Soal pendanaan, Santi Turino tidak bersedia menyebutkan nilai investasi untuk pembuatan film tersebut.

"Yang jelas, kami memberikan berbagai peralatan elektronik untuk pembuatannya," katanya.(*)
(T.D010/N002)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011