Pandemi COVID-19, apalagi ditemukannya varian baru. membuat bisnis anggota Asita belum bergerak juga
Medan (ANTARA) - Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Sumatera Utara memprediksi jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) masih akan minim karena pandemi COVID-19 masih berlangsung.

"Awal tahun 2022 belum terlihat kemajuan kunjungan wisman atau hampir sama saja dengan kondisi 2021," ujar Ketua Asita Sumut, Solahuddin Nasution di Medan, Selasa.

Baca juga: ASITA Sulsel sebut tes swab PCR hambat kunjungan wisata

Masih berlangsungnya pandemi COVID-19, yang diikuti dengan kebijakan berbagai pembatasan termasuk pemberlakuan karantina dan asuransi untuk mencegah penyebaran virus itu, membuat jumlah wisman masih tetap rendah.

Masih melemahnya kunjungan wisman, katanya, bukan saja terjadi di Sumut, tetapi juga di daerah lain Indonesia bahkan secara global.

Baca juga: Asita: Permintaan paket perjalanan wisata di DIY masih lesu

"Pandemi COVID-19, apalagi ditemukannya varian baru. membuat bisnis anggota Asita belum bergerak juga," katanya.

Meski sepi dari wisman dan wisatawan nusantara (wisnus), namun, ujar Solahuddin, wisatawan lokal diyakini meningkat.

"Peningkatan wisatawan lokal memang tidak berpengaruh besar terhadap bisnis usaha perjalanan anggota Asita karena wisatawan cenderung melakukan perjalanan secara sendiri," katanya.

Baca juga: ASITA: Kawasan Lagoi sasar wisatawan domestik

Meski demikian, katanya, peningkatan wisatawan lokal memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap pergerakan ekonomi Sumut.

Lonjakan jumlah wisatawan lokal misalnya, ujar dia, mendorong kenaikan hunian hotel, usaha restoran dan cafe.

Koordinator Fungsi Statistik Distribusi Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Dinar Butar-butar, mengatakan, pada Oktober dan November 2021, kunjungan wisman sama sekali tidak ada.
.
Sepanjang Januari – November 2021 jumlah wisman yang berkunjung ke Sumut juga masih hanya 230 kunjungan.

Jumlah itu turun 99,48 persen dibanding kedatangan wisman pada periode yang sama tahun 2020.
 

Pewarta: Evalisa Siregar
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2022