Jakarta (ANTARA) - Juara ganda putra Grand Slam tujuh kali Jamie Murray termasuk diantara yang mempertanyakan keputusan memberikan pengecualian medis kepada petenis nomor satu dunia Novak Djokovic yang belum divaksin untuk bertanding dalam Australian Open.

Djokovic yang mengincar gelar ke-10 Australian Open akhir bulan ini, dibolehkan bertanding dalam turnamen besar pertama tahun ini pada Selasa oleh Tennis Australia.

Padahal badan penyelenggara tenis itu sudah menetapkan bahwa semua peserta harus divaksinasi virus corona atau memiliki pengecualian medis yang diberikan oleh panel ahli independen.

Panel ini mesti terdiri dari dokter bidang imunologi, penyakit menular dan umum serta prosesnya harus disepakati Departemen Kesehatan Victoria.

Murray mengatakan akan sulit baginya mendapatkan pengecualian serupa seandainya dia petenis Serbia itu.

Baca juga: Djokovic akan tampil di Australian Open setelah dibebaskan dari vaksin

"Maksud saya, saya sungguh tak tahu harus berkata apa soal itu... Saya kira jika saya yang tidak divaksinasi, saya tidak akan mendapatkan pengecualian," kata petenis asal Inggris itu saat ATP Cup di Sydney.

"Tapi selamat untuknya karena sudah boleh datang ke Australia dan bertanding," sambung dia seperti dikutip Reuters.

Kapten tim Inggris Liam Broady menyatakan tak ada pilihan selain percaya bahwa Djokovic memiliki alasan benar sehingga bisa memperoleh pengecualian.

Mantan nomor satu tunggal Inggris Andrew Castle tak kalah kritis dengan berkata kepada BBC bahwa dia tidak terkejut dengan reaksi terhadap pengecualian tersebut tetapi menyebut keputusan itu tidak adil.

Baca juga: Penyelenggara Australian Open wajibkan semua pemain untuk divaksin

Selanjutnya : kemarahan publik Australia

Pewarta: Jafar M Sidik
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2022