Jakarta (ANTARA) - Dr. Linda Lukitari Waseso, Ketua Bidang Unit Donor Darah PMI Pusat, mengimbau agar makanan yang disumbangkan untuk para korban bencana alam adalah makanan jadi dan tidak selalu mie instan.

"Sumbangan makanannya jangan mie instan lagi ya. Apa iya semuanya harus mie instan?" kata Linda saat dijumpai di Jakarta, Selasa (4/01).

"Kejadiannya di sana adalah banyak bantuan melalui bahan yang belum dimasak. Sehingga mereka mau masak di mana? Dapurnya kan nggak ada. Kalaupun mie instan, air saja terkadang susah untuk di dapat," sambungnya.

Pada akhir tahun lalu, yayasan Nusa Gastronomi Indonesia, Gerakan Untuk Indonesia serta Seroja Bake mengadakan penggalangan dana untuk korban bencana erupsi Gunung Semeru.

Gerakan yang dipimpin oleh Chef Ragil Imam Wibowo dari Nusa Gastronomi Indonesia ini pun menyelenggarakan beberapa kegiatan seperti makan siang prasmanan, makan malam resmi dan pengiriman bingkisan kuliner yang dilaksanakan pada tanggal 23 hingga 30 Desember 2021.

Bingkisan kuliner yang dipesan untuk penggalangan dana tersebut terdiri dari rantang bambu yang berisi gulai ayam atau bebek berbumbu andaliman, singkong tumbuk, sambal tuktuk khas Sumatera Utara, garam Kusamba Bali, nasi jagung dan nasi adan krayan Kalimantan dan berbagai makanan jadi lainnya.

Dengan terselenggaranya acara tersebut yang juga bekerja sama dengan PMI, Linda berharap di kemudian hari makanan jadi yang sehat pun dapat diberikan untuk para korban bencana alam.

"Apabila kerjasama ini berjalan, bisa menyediakan dapur sehat, bisa kita kerjasamakan bersama-sama dengan makanan jadi. Kemarin ini kita membagikan roti akhirnya, yang paling emergency sekali," kata Linda.

Baca juga: Makanan korban bencana sebaiknya disesuaikan dengan kearifan lokal

Baca juga: Bank Mandiri bantu perlengkapan dan makanan bagi pengungsi di Sikka

Baca juga: Perempuan penyintas bencana Sigi dilatih ACT buat makanan dari cokelat


Pewarta: Lifia Mawaddah Putri
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022