Tetapi proses adalah proses; tidak ada yang mendapat perlakukan khusus
Jakarta (ANTARA) - Organisasi tenis Australia, Tennis Australia, dan pemerintah negara bagian Victoria, Rabu, mengatakan Novak Djokovic tidak menerima perlakuan khusus untuk mendapatkan pengecualian dari persyaratan vaksin COVID-19 untuk bermain di Australian Open akhir bulan ini.

Petenis peringkat 1 dunia itu, Selasa, mengumumkan bahwa dia menerima pengecualian untuk bermain di turnamen Grand Slam di Melbourne. Para pejabat mengatakan dia adalah salah satu dari "segelintir" peserta yang berhasil menerima pengajuan di antara 26 orang yang mencari pengecualian.

"Saya pikir banyak orang di komunitas Victoria akan menganggap ini sebagai hasil yang mengecewakan," kata pejabat Menteri Olahraga Victoria Jaala Pulford, dikutip dari Reuters.

Baca juga: Novak Djokovic dihujani kritik gara-gara dispensasi medis

"Tetapi proses adalah proses; tidak ada yang mendapat perlakukan khusus. Proses yang sangat ketat. Ini tidak teridentifikasi dan kami berada di tempat kami berada, dan tenis dapat dimulai."

Keputusan untuk memberi Djokovic pengecualian memicu kritik tajam di Australia, di mana lebih dari 90 persen orang di atas 16 tahun telah mendapat dua dosis vaksin untuk melawan COVID-19.

Melbourne secara kumulatif mengalami lockdown terlama di dunia untuk menahan COVID-19, dan wabah varian Omicron telah membuat jumlah kasus mencapai rekor.

CEO Tennis Australia Craig Tiley mengatakan proses aplikasi dua tahap bersifat rahasia dan dijalankan oleh para ahli independen. Semua aplikasi dinilai untuk memastikan pengecualian memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh Australian Technical Advisory Group on Immunization (ATAGI).

Baca juga: Djokovic akan tampil di Australian Open setelah dibebaskan dari vaksin

Tiley mengatakan syarat pengecualian termasuk adanya bukti respons buruk terhadap vaksin sebelumnya, operasi besar yang baru-baru ini dilakukan atau miokarditis atau bukti yang menunjukkan terinfeksi COVID-19 dalam enam bulan terakhir.

Petenis Serbia, yang menolak mengungkapkan status vaksinasinya, itu sebelumnya mengatakan tidak yakin apakah dia akan berlaga pada turnamen yang akan digelar 17-30 Januari di Melbourne itu karena kekhawatiran atas aturan karantina Australia.

"Kami sepenuhnya memahami dan berempati dengan... orang-orang yang kecewa dengan fakta bahwa Novak datang karena pernyataannya selama beberapa waktu terakhir tentang vaksinasi," kata Tiley.

"Namun pada akhirnya terserah dia untuk mendiskusikan dengan publik kondisinya, jika dia memilih untuk melakukan itu, dan alasan mengapa dia menerima pengecualian," ujarnya menambahkan.

Baca juga: Ketua Australian Open belum bisa pastikan partisipasi Djokovic
Baca juga: Rekan senegara ragukan Djokovic tampil di Australian Open

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2022