Jakarta (ANTARA) - Penyanyi sekaligus penulis lagu Amerika-Korea Selatan Eric Nam mengisahkan perjalanan hidup seperti halnya menaiki roller coaster yang diwarnai momen jatuh dan bangun, melalui album terbarunya "There And Back Again".

"Album ini seperti membawa kita dalam perjalanan hidup dan membawa kita pada roller coaster yang emosional. Aku berpikir tentang kehidupan yang kita jalani dan hubungan yang kita miliki," kata dia dalam konferensi pers via daring, Rabu.

Ada tujuh lagu dalam album ini termasuk "I Don't Know You Anymore", "Wildfire" dan "Lost On Me". Eric mengatakan, albumnya juga memuat tentang perasaan yang kebanyakan orang-orang rasakan selama pandemi COVID-19 yang melanda dua sejak dua tahun terakhir.

"Seperti apa yang kita rasakan setiap hari," kata dia.

Baca juga: Lagu "Winter Sleep" dari IU duduki posisi teratas tangga lagu Korea

“There And Back Again” dijadwalkan dirilis pada 7 Januari 2022 yang menjadi karya berbahasa Inggris kedua Eric setelah "Before We Begin" pada tahun 2019. Album ini dihadirkan kurang dari tiga bulan setelah single "Any Other Way" yang dirilis pada November tahun lalu.

Sebenarnya Eric sudah mulai mengerjakannya sejak Februari 2021. Dia mengeksplorasi berbagai hal untuk albumnya ini termasuk suara dan instrumen-instrumen berbeda. Upaya ini menurut dia tak mudah dan membutuhkan proses panjang.

"Aku sangat bersemangat. Ini melalui proses yang panjang. Aku sangat senang karena ini album yang sangat berarti bagiku karena beberapa alasan.
Sejujurnya aku menyukai lagu-laguku dan ingin membaginya dengan penggemar dan pendengarku, melihat bagaimana mereka bereaksi, dan melihat bagaimana hal itu menyentuh mereka," papar Eric.

Perilisan album baru ini juga tak sampai sebulan sebelum gelaran tur dunianya bertajuk "There And Back Again 2022" yang dijadwalkan dimulai pada 24 Januari mendatang di Phoenix, Arizona, lalu kota di Inggris, Eropa, Australia dan Selandia Baru.

Eric Nam memulai karirnya sebagai artis solo pada tahun 2012. Dalam sebuah wawancara dengan media Variety beberapa waktu lalu, dia mengatakan perjalanan karirnya yang sulit sebagai solois, berbeda dengan grup idola yang bisa berbagi beban dengan rekan-rekan satu grupnya.

Menurut dia, selain musik dan pertunjukan, penggemar sangat menyukai chemistry dalam grup idola. Ini menjadi daya tarik besar melihat sisi manusia dari idola favorit mereka berinteraksi dengan orang lain.

Baca juga: Eric Nam digandeng vaultboy, kolaborasi lagu remix "everything sucks"

Baca juga: Festival budaya Korea bersama Eric Nam berlangsung daring

Baca juga: CJ ENM tutup anak usahanya Stone Music Entertaintment

Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022