Pontianak (ANTARA) - Self-Regulatory Organization (SRO) pasar modal Indonesia yang terdiri dari PT Bursa Efek Indonesia, PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia mengalokasikan 200 ribu dosis vaksin untuk Kalimantan Barat.

"Setelah merambah 6 provinsi di Sumatera dengan 541 ribu dosis vaksin, kini pasar modal Indonesia menjelajah pulau Kalimantan. Sentra vaksinasi di Kalimantan Barat akan diselenggarakan secara serentak di 5 kota dan kabupaten dan pusat pelaksanaan di Singkawang. Kegiatan ini bekerjasama dengan Ikatan Alumni ITB (IA-ITB)," ujar Direktur Utama BEI Inarno Djajadi saat dihubungi di Singkawang, Rabu.

Baca juga: Pasar Modal Indonesia distribusikan 200 ribu vaksin COVID-19 ke Sumbar

Ia menjelaskan bahwa harapan dari rangkaian CSR dalam memperingati 44 tahun diaktifkannya kembali pasar modal Indonesia dengan tema "Sinergi Pasar Modal bagi Pemulihan Ekonomi" bisa mewujudkan herd immunity atau kekebalan kelompok. Sehingga masyarakat dapat segera kembali beraktivitas dengan normal, serta roda perekonomian kembali berjalan dan pulih kembali seperti sedia kala.

“Hingga 31 Desember 2021, panitia HUT ke-44 pasar modal Indonesia telah mengumpulkan donasi sebesar Rp66,08 miliar dengan jumlah dana yang telah terealisasi Rp26,7 miliar. Selain realisasi tersebut, kami juga mempunyai komitmen untuk mendukung penyelenggaraan vaksinasi dosis kedua di beberapa daerah dengan nilai sebesar Rp9,1 miliar, pengadaan bantuan peralatan dan perlengkapan kesehatan untuk penanggulangan COVID-19 dan peningkatan kesehatan masyarakat sebesar Rp13,2 miliar,” kata Inarno.

Baca juga: Pemkab Manggarai Barat apresiasi 50.000 vaksin Pasar Modal Indonesia

Kalimantan Barat menjadi provinsi ke-3 di Kalimantan yang mendapatkan dukungan pelaksanaan vaksin dari pasar modal Indonesia, menyusul Kalimantan Tengah dan Kalimantan Selatan dengan total 4.916 dosis. Sedangkan jika dibandingkan dengan total penyelenggaraan sentra vaksinasi dalam rangka HUT ke-44 pasar modal Indonesia, Provinsi Kalimantan Barat adalah provinsi ke-18.

“Vaksinasi Ganesha IA-ITB sangat bergembira dapat bekerjasama dengan SRO untuk membantu bangsa ini untuk segera pulih dan sehat dalam acara yang sekaligus untuk memperingati HUT ke-44 pasar modal Indonesia. Kami menyampaikan terima kasih kepada berbagai pihak yang sudah berpartisipasi hingga kegiatan ini dapat terlaksanakan dengan baik,” kata Gembong.

Baca juga: BI catat modal asing keluar dari pasar keuangan Rp3,23 triliun

Kalimantan Barat dengan jumlah penduduk sekitar 5,4 juta jiwa, mendapat perhatian khusus dari SRO dan IA-ITB, khususnya di 5 kota dan kabupaten yang menjadi lokasi sentra vaksinasi.

Daya tarik Singkawang pada bulan Februari mendatang diperkirakan akan menjadi magnet kuat bagi wisatawan, sehingga mobilitas dan interaksi masyarakat cukup tinggi di dalam dan daerah sekitarnya.

Untuk itu, 200 ribu dosis vaksin telah disiapkan pasar modal Indonesia bekerjasama dengan IA-ITB sebagai antisipasi dari perayaan Imlek dan Cap Go Meh di Singkawang dan kabupaten-kabupaten sekitarnya.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan per 2 Januari 2022, sebaran vaksin di 5 Kota dan Kabupaten yang menjadi target lokasi vaksinasi tersebut masih berada di bawah 65 persen untuk dosis pertama dan di bawah 45 persen untuk dosis kedua. Dilansir dari laman Bank Indonesia, perekonomian di Kalimantan Barat pada triwulan III tahun 2021 mengalami pertumbuhan positif sebesar 4,6 persen didorong oleh peningkatan kinerja ekspor komoditas utama Kalimantan Barat terutama crude palm oil (CPO) akibat kenaikan harga komoditas dan permintaan global.

Peningkatan kinerja perekonomian juga disebabkan progres kegiatan vaksinasi, penanganan varian baru COVID-19 yang cukup responsif, serta implementasi adaptasi kebiasaan baru yang relatif baik. Dengan demikian, percepatan program vaksinasi di Kalimantan Barat terbukti berperan penting meningkatkan perekonomian.

Sentra vaksinasi di Kalimantan Barat dilaksanakan secara serentak pada tanggal 4 sampai dengan 10 Januari 2022 di 50 titik di 5 Kota dan Kabupaten yaitu di Kubu Raya, Singkawang, Sambas, Bengkayang, dan Landak. Kelima kota dan kabupaten secara total mendapatkan alokasi vaksin Pfizer untuk 100 ribu akseptor.

Kegiatan ini mendapat dukungan penuh Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten (Pemkab), Dinas Kesehatan (Dinkes) serta Kepolisian setempat. Koordinasi dengan Dinkes Provinsi dan Kabupaten memberikan kemudahan terkait dengan distribusi vaksin, perjalanan tenaga kesehatan ke lokasi yang dituju, hingga pendekatan kepada masyarakat agar bersedia untuk divaksinasi.

Dalam kesempatan itu dihadiri Walikota Singkawang, Tjhai Chui Mie, yang juga merupakan Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Kota Singkawang. Selain itu juga dihadiri Kepala Dinas dan Pendidikan Provinsi Kalimantan Barat, Sugeng Hariadi, yang mewakili Gubernur Kalimantan Barat dan Direktur Utama KPEI Sunandar selaku Pengarah, serta Direktur KSEI selaku Ketua Panitia HUT ke-44 pasar modal Indonesia, Syafruddin dan Direktur BEI selaku Wakil Ketua Panitia HUT ke-44 pasar modal Indonesia, Risa E. Rustam, serta Ketua Umum IA-ITB, Gembong Primadjaja.

Wali Kota Singkawang, Tjhai Chui Mie berharap penyelenggaraan sentra vaksinasi kerja sama pasar modal Indonesia dengan IA-ITB dapat semakin menekankan bahwa vaksin sangat penting untuk meningkatkan kekebalan kelompok masyarakat dan mendukung pertumbuhan ekonomi di Kalimantan Barat.

“Kegiatan sentra vaksinasi di Kalimantan Barat, khususnya Kota Singkawang, diharapkan dapat memutus mata rantai COVID-19 yang berdampak pada pemulihan ekonomi. Jika ekonomi pulih dan kondisi semakin kondusif maka pengembangan daerah, termasuk pengembangan yang terkait dengan
teknologi dan infrastruktur dapat dilakukan untuk mendukung kemajuan daerah. Pembangunan yang baik tentunya dapat menarik investor untuk menanamkan modal di Singkawang," ungkap Tjhai.


Sementara itu, Kepala Dinas dan Pendidikan Provinsi Kalimantan Barat, Sugeng Hariadi, yang mewakili Gubernur Kalimantan Barat, menekankan pentingnya vaksinasi untuk membentuk kekebalan kelompok untuk mendukung pendidikan nasional.

“Keberhasilan program vaksinasi dapat membantu pelaksanaan 100 persen pembelajaran tatap muka, dengan demikian dapat membantu siswa didik untuk memperoleh pendidikan yang layak. Saat ini, proses pembelajaran tatap muka baru dapat dilaksanakan dengan kapasitas 50 persen dengan maksimal waktu belajar 6 jam," kata Sugeng.

Pewarta: Dedi
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2022