Lebak (ANTARA News) - Harga bunga cengkih kering di Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, pada minggu kedua menembus Rp140.000 per kilogram dari sebelumnya Rp115.000 per kilogram akibat tingginya permintaan pasar.

"Naiknya harga cengkih itu karena pasokan berkurang dan permintaan pasar meningkat," kata Kepala Seksi pengelolaan Pemasaran Hasil Komoditas Perkebunan Dinas Kehutanan dan Perkebunan Kabupaten Lebak, Rully Yamella di Rangkasbitung, Sabtu.

Ia mengatakan, selama ini harga cengkih kering sudah tergolong tinggi karena tiga bulan lalu harganya berada di kisaran Rp56.000 per kilogram.

Kenaikan harga cengkih tersebut dipastikan pertumbuhan ekonomi masyarakat pedesaan meningkat.

Namun, petani menjual komoditas perkebunan cengkih di sejumlah sentra di Kabupaten Lebak sisa hasil panen Nopember 2010 dengan jumlah kecil.

"Saya prediksikan petani menjual cengkih paling banyak jumlahnya antara tiga sampai enam ton per bulan, karena saat ini belum tiba musim panen," ujarnya.

Menurut dia, hingga kini wilayah Kabupaten Lebak merupakan daerah terluas perkebunan cengkih di Provinsi Banten.

Bahkan, tahun 1980-an cengkih menjadikan primadona karena harganya sama dengan satu gram emas, sehingga banyak petani bisa menunaikan ibadah haji ke Tanah Suci Mekkah.

Selain itu juga bisa menyekolahkan anaknya ke perguruan tinggi.

Saat ini, jumlah perkebunan cengkih milik masyarakat di Kabupaten Lebak mencapai 8.500 hektar dengan produksi mencapai ribuan ton per tahun.

"Saya yakin dengan naiknya harga cengkih tentu bisa meningkatkan ekonomi masyarakat," katanya.

Dia menyebutkan, daerah penghasil komoditas cengkih di Kabupaten Lebak yakni Kecamatan Bayah, Cibeber, Malingping, Cilograng, Cijaku, Cigemblong, Cipanas, Sobang, Muncang, Panggarangan, Gunungkencana, Lebak Gedong, dan Bojongmanik.

Dengan naiknya harga cengkih di pasaran, kata dia, petani secara beramai-ramai kini mengembangkan kembali perkebunan primadona itu.

Sarip (50) seorang petani warga Kecamatan Lebak Gedong Kabupaten Lebak mengaku dirinya kini telah mengembangkan budidaya tanaman cengkih karena nilai jual di pasaran terus membaik.

"Kami saat ini menanam cengkih sekitar satu hektare karena harganya terus naik," katanya.

Sementara itu, Bambang, pedagang pengumpul di Rangkasbitung mengaku saat ini pasokan cengkih kering makin berkurang karena belum musim panen, sedangkan permintaan pabrik rokok di Jawa Tengah meningkat.

"Kami setiap hari untuk mendapatkan cengkih terpaksa mendatangi petani dengan harga Rp140.000 per kilogram," ujarnya.

Berdasarkan harga komoditas perkebunan di Kabupaten Lebak pada minggu kedua cengkih Rp140.000/kg, lada putih Rp56.000/kg, lada hitam Rp37.000/kg, cokelat Rp22.000/kg, karet lump Rp9.200/kg dan karet sheep Rp22.000/kg. (ANT/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011