Jakarta (ANTARA) - Pelaksana Tugas Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari mengatakan bahwa banjir yang melanda bagian wilayah Kota Jayapura di Provinsi Papua dilaporkan sudah berangsur surut.

"BPBD melaporkan banjir berangsur surut namun listrik masih dalam kondisi padam," katanya sebagaimana dikutip dalam siaran pers BNPB yang diterima di Jakarta, Jumat.

Abdul mengutip laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Jayapura yang menyebutkan bahwa banjir telah membuat 500 orang mengungsi ke rumah kerabat terdekat.

Menurut dia, sampai saat ini petugas BPBD masih mengevakuasi warga yang terdampak banjir dan tanah longsor di Kota Jayapura.

Hujan deras yang turun sejak Kamis malam (6/1) menyebabkan banjir dan tanah longsor di beberapa distrik di Kota Jayapura, termasuk Distrik Jayapura Utara, Jayapura Selatan, Abepura, Heram, dan Muara Tami.

Tinggi muka air di daerah yang terdampak banjir dilaporkan rata-rata mencapai satu setengah sampai dua meter. Tinggi muka air di wilayah Pasar Yotefa Abepura bahkan sempat mencapai tiga meter.

Menurut data sementara BPBD, banjir menyebabkan tujuh orang meninggal dunia di Kota Jayapura. Banjir juga menyebabkan permukiman warga serta fasilitas umum seperti rumah sakit dan kantor pemerintah tergenang dan mengakibatkan listrik padam.

BNPB mengimbau pemerintah dan warga Kota Jayapura mewaspadai kemungkinan adanya banjir susulan dan bencana hidrometeorologi yang lain.

Baca juga:
Banjir merenggut korban jiwa dan memaksa warga mengungsi di Jayapura
Tanah longsor menyebabkan tujuh orang meninggal di Kota Jayapura

Pewarta: Devi Nindy Sari Ramadhan
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2022