Jakarta (ANTARA) - Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (PON) Prof. Dr. dr Mahar Mardjono Jakarta  dalam menyambut Hari Kesehatan yang diperingati di bulan Januari-April 2022 akan lebih menggencarkan edukasi terkait berbagai penyakit pada masyarakat.

"Paling tidak dalam lima tahun ke depan, rumah sakit kita akan dapat menjadi salah satu rumah sakit yang bertaraf internasional. Paling tidak di tingkat Asia dan juga tentunya pengembangan dalam masalah pendidikan," kata Direktur Utama RSPON dr. Mursyid Bustami, Sp.S (K), KIC, MARS dalam Press Briefing: Layanan Unggulan RS PON yang diikuti secara daring di Jakarta, Jumat.

Mursyid menuturkan, acara yang nantinya akan diselenggarakan tidak hanya untuk merayakan Hari Kesehatan baik secara nasional maupun dunia saja. Tetapi juga dibuat untuk memperingati dua tahun berdirinya Poli Pituitary RSPON dan dapat diikuti oleh masyarakat umum maupun tenaga kesehatan yang ingin mendapatkan sertifikat SKP IDI.

Baca juga: Menteri Kesehatan: Pandemi telah menguji status quo sistem kesehatan

Rangkaian acara yang diberi judul "Semangat Edukasi Tahun 2022" tersebut berbentuk rangkaian webinar dan kegiatan sosial, yang bertujuan untuk meningkatkan sumber daya manusia baik di internal RS PON maupun masyarakat di sekitar rumah sakit itu sendiri. Acara juga diselenggarakan untuk memenuhi elemen dalam akreditasi KARS, termasuk pemenuhan butir Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK).

Rangkaian acara yang diselenggarakan di bulan Januari sampai April 2022 itu akan dimulai dengan webinar kesehatan di sekolah-sekolah dengan jenjang SMP dan SMA sekitar wilayah RSPON pada tanggal 11 Januari dan webinar gizi ke tenaga kesehatan pada tanggal 25 Januari.

Pada tanggal 25 Januari, RSPON turut mengadakan dua acara penyuluhan ke setiap pasien, keluarga dan pengunjung yang ada di poliklinik lantai 2 dan pembagian buah kepada pasien di ruang rawat inap rumah sakit itu.

Selanjutnya dalam memperingati hari kanker sedunia pada tanggal 4 Februari dan Hari Kanker Anak Sedunia yang jatuh pada 15 Februari, pihaknya akan membuat Booklet tentang penyakit epilepsi dan parkinson yang nantinya dibagikan pada masyarakat sekitar. Kemudian pada tanggal 17 Februari, kegiatan webinar edukasi tumor yang terintegrasi dengan tenaga kesehatan akan dilaksanakan.

Di bulan Maret, Mursyid menjelaskan terdapat seminar bertajuk "Mengenal Epilepsi, Mengenal Tumor Otak dan Mengenal Infeksi Otak" untuk pegawai RSPON yang diselenggarakan pada 3 Maret 2022. Pada 24 Maret, pihaknya akan mengadakan pertemuan dengan tokoh masyarakat seperti camat, lurah sampai puskesmas di wilayah Jakarta Timur, sekaligus memberikan edukasi Hari TB Sedunia.

Sedangkan pada 29 Maret, terdapat Webinar "Edukasi Epilepsi Sedunia" dan pada 7 April 2022 terdapat Webinar "Hari Parkinson Sedunia" yang akan dibuka bagi para tenaga kesehatan. Lalu pada 22 April, rangkaian acara akan ditutup dengan kegiatan donor darah yang dilakukan bersama Palang Merah Indonesia (PMI) Jakarta.

Menurut Mursyid, hari besar kesehatan yang ada merupakan momentum yang tepat untuk memberikan edukasi sesuai dengan tema dari hari kesehatan tersebut. Oleh sebab itu, harus terencana dengan baik dan dikemas dengan cara yang menarik.

Ia berharap, masyarakat dapat terlayani dengan lebih baik dan juga bisa mencegah penyakit yang diderita melalui pengenalan penyakit secara dini.

"Mudah-mudahan, edukasi ini bisa terlaksana dengan baik. Kami sangat memohon dukungan dari teman-teman media, supaya masyarakat kemudian tenaga kesehatan dan juga pasien-pasien yang membutuhkan itu bisa mengikuti acara kami ini," kata dia.

Baca juga: Dinkes: Konsumsi antibiotik sembarangan akibatkan gangguan kesehatan

Pewarta: Hreeloita Dharma Shanti
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2022