Padang (ANTARA) - Pemerintah Kota Padang di Provinsi Sumatera Barat memutuskan untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka secara penuh bagi pelajar taman kanak-kanak hingga sekolah menengah pertama dan sekolah-sekolah yang sederajat mulai 10 Januari 2022.

"Setelah sekian lama menanti, kami memutuskan untuk membuka pembelajaran tatap muka secara penuh," kata Wali Kota Padang Hendri Septa di Padang, Jumat.

Menurut Wali Kota, pemerintah kota memutuskan untuk mulai melaksanakan pembelajaran tatap muka secara penuh pada semester genap tahun pelajaran 2021/2022 karena kasus penularan COVID-19 di Kota Padang sudah melandai.

"Begitu juga dengan capaian vaksinasi di Kota Padang, sekarang sudah di angka 79 persen, ini memberikan gambaran bahwa pandemi ini sudah terkendali dengan baik," katanya.

Hendri mengatakan bahwa pemerintah kota menerapkan kebijakan pembelajaran tatap muka secara penuh atau 100 persen mengacu pada surat keputusan bersama (SKB) empat menteri tanggal 21 Desember 2021 tentang panduan penyelenggaraan pembelajaran di masa pandemi COVID-19.

Sebelumnya pelajar di Padang belajar tiga jam di sekolah dan tiga jam di rumah secara daring.

"Mulai 10 Januari 2022 pembelajaran akan dilakukan penuh enam jam tatap muka di sekolah, dan besoknya siswa bisa mengerjakan tugas-tugas sekolah di rumah. Esoknya lagi kembali belajar tatap muka di sekolah, begitu seterusnya," kata Hendri.

Ia mengingatkan pengelola satuan pendidikan untuk memastikan protokol kesehatan diterapkan di lingkungan sekolah selama pelaksanaan pembelajaran tatap muka secara penuh.

Dinas Pendidikan Kota Padang, menurut dia, akan memantau dan mengevaluasi pelaksanaan kegiatan belajar mengajar secara tatap muka di satuan-satuan pendidikan pada semester genap (II) tahun pelajaran 2021/2022.

"Korwil Pendidikan kecamatan, pengawas SD/SMP, penilik TK/PAUD, kepala SMP negeri/swasta, kepala SD negeri/swasta, kepala TK/PAUD, SPNF, LKP, dan SKB Kota Padang agar ikut memantau dan membuat laporan tertulis mengenai hasil pemantauan tersebut secara periodik (untuk diserahkan) ke Kepala Disdikbud Kota Padang," kata Hendri.

Ia mengatakan, pemerintah kota akan memastikan sekolah-sekolah pelaksana pembelajaran tatap muka 100 persen menyediakan sarana dan prasarana pendukung penerapan protokol kesehatan seperti tempat cuci tangan, masker, dan alat pengukur suhu tubuh.

Satuan pendidikan yang akan melaksanakan pembelajaran tatap muka secara penuh, ia melanjutkan, juga harus meminta izin dari orang tua peserta didik sebelum melaksanakan pembelajaran tatap muka, mengatur jarak antara tempat duduk siswa yang satu dengan yang lain paling tidak 1,5 meter, dan mengatur pemulangan siswa untuk mencegah terjadinya kerumunan saat siswa pulang sekolah.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Padang Habibul Fuadi mengatakan bahwa kurikulum yang diterapkan selama pembelajaran tatap muka 100 persen bagi siswa sekolah dasar dan sekolah menengah pertama adalah kurikulum yang sudah disesuaikan dengan kondisi pandemi COVID-19.

"Ini adalah suatu momentum yang luar biasa karena peserta didik kita di Kota Padang tak lagi belajar secara daring. Semoga ini kebangkitan untuk pendidikan kita menuju normal kembali, karena belajar secara daring cenderung tidak maksimal selama ini," katanya.

Baca juga:
PTM 100 persen akan dilaksanakan mulai 10 Januari di Kota Bandung
Kapolri ingatkan dua syarat wajib pelaksanaan PTM 100 persen

Pewarta: Ikhwan Wahyudi
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2022