Jakarta (ANTARA) - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) resmi mengalihkan saham atau inbreng lima BUMN Pangan kepada PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau RNI sebagai induk Holding BUMN Pangan.

Wakil Menteri BUMN I, Pahala Nugraha Mansury mengatakan Penandatanganan Akta Inbreng merupakan momentum bersejarah mengingat terdiri atas penggabungan BUMN-BUMN Pangan menjadi satu holding.

“Dengan terbentuknya Holding BUMN Pangan diharapkan akan memperkuat sektor pangan secara keseluruhan dengan menggabungkan kekuatan secara bersama – sama, melalui upaya - upaya strategis juga dilakukan mulai dari meningkatkan kapasitas produksi, perluasan akses market dan jaringan distribusi pangan. Melalui Holding BUMN Pangan juga dapat mengoptimalkan aset yang potensial, mengandalkan supply chain serta penerapan teknologi dan digitalisasi bisnis," ujar Pahala dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Jumat.

Baca juga: Erick Thohir ajukan PMN Non Tunai klaster pangan dan pertahanan ke DPR

Wamen Pahala juga menyebut bahwa melalui holding BUMN Pangan, selain memiliki peran untuk meningkatkan ketahanan pangan nasional juga fokus pada ekosistem pangan dan tentunya untuk meningkatkan inklusivitas petani, peternak dan nelayan.

Terbentuknya Holding BUMN Pangan ini juga sesuai keinginan Presiden Joko Widodo bahwa Indonesia membutuhkan sebuah BUMN pangan yang kuat melalui kemandirian pangan untuk merealisasikan visi Indonesia 2045 khususnya pada sektor pangan untuk peningkatan ketahanan pangan nasional.

“Melalui Holding BUMN Pangan, banyak yang dapat dilakukan melalui kemitraan dengan petani, peternak dan nelayan, dan sesuai arahan Menteri BUMN untuk fokus pada peningkatan bisnis melalui program percepatan untuk mendukung performance Holding BUMN Pangan," katanya.

Kelima BUMN Pangan yang sahamnya dialihkan kepada PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau RNI sebagai induk Holding BUMN Pangan tersebut antara lain PT Perusahaan Perdagangan Indonesia, PT Sang Hyang Seri, PT Perikanan Indonesia, PT Berdikari dan PT Garam.

Baca juga: RNI luncurkan sejumlah produk pangan perkuat ekosistem hulu ke hilir

Hal ini menandai resmi terbentuknya Holding BUMN Pangan dengan dilakukan penandatanganan Akta Inbreng saham Pemerintah antara RNI dan kelima BUMN Pangan yang terselenggara pada hari Jumat, 7 Januari 2022, pasca sebelumnya telah mendapatkan restu dari Presiden Joko Widodo melalui Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 118 Tahun 2021 tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara RI ke dalam modal saham PT RNI (Persero).

Sementara itu Direktur Utama PT RNI (Persero), Arief Prasetyo Adi menambahkan penandatanganan Akta Inbreng ini merupakan tonggak sejarah bagi RNI sebagai induk Holding BUMN Pangan, mengingat proses yang dinamika panjang mulai pemerseroan salah satu anggota holding, permergeran, proses inbreng dan hari ini dibuktikan dapat terwujud terbentuknya holding pangan.

“Hari ini, Jumat, 7 Januari 2022 telah sah lahirnya Holding BUMN Pangan. Meski baru dilahirkan, Holding ini terbentuk atas kekuatan sektor Pertanian, sektor Perikanan, sektor Peternakan, garam dan Perdagangan logistik. Dihari yang baik ini menjadi pengiring langkah awal Holding BUMN Pangan untuk mewujudkan 3 (tiga) objektifnya yaitu mendukung ketahanan pangan nasional, inklusivitas petani peternak dan nelayan hingga menjadi perusahaan pangan berkelas dunia,”kata Arief.

Dalam waktu dekat di awal tahun 2022 ini, Holding BUMN Pangan juga akan launching brand nama dan logo baru Holding BUMN Pangan yang diagendakan akan dilakukan launching bersama Menteri BUMN Erick Thohir pada waktu mendatang.

Penandatanganan Akta Inbreng Holding BUMN Pangan disaksikan seluruh jajaran Komisaris, Direksi dan karyawan 5 BUMN Pangan serta 11 Anak Perusahaan RNI Group.

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2022