Moskow (ANTARA News) - Pelatih Terek Grozny, Ruud Gullit, dipecat Selasa setelah timnya kalah pada laga terakhir saat pelatih Belanda itu diminta membuktikan ia lebih peduli kepada tim yang memprihatinkan itu ketimbang kebiasaanya berpesta-pesta.

Mantan pemain terbaik dunia itu, yang menangani tim Chechnya itu mulai awal musim ini, mendapat peringatan dalam laman klub Liga Utama Rusia itu (www.fc-terek.ru) bahwa ia akan dipecat bila kalah melawan Amkar Perm.

Setelah mereka kalah karena terjadi gol bunuh diri pada menit akhir, ketua klub yang juga pimpinan kawasan Chechnya Muslim di Rusia, Ramzan Kadyrov, mengatakan, "Gullit tidak lagi melatih Terek."

"Ia tidak mampu membuktikan dirinya sebagai pelatih. Di bawah komandonya musim ini, tim bermain amat memprihatinkan dalam tiap pertandingan," kata Kadyrov kepada kantor berita Interfax.

Terek terletak di urutan ke-14 dari 16 tim yang mengikuti kompetisi elit di negara itu.

"Kami berharap Gullit dapat mengarahkan pemain dan membawa peningkatan. Tapi harapan kami kandas dan kami berusaha melakukannya tanpa bantuan Gullit," kata Kadyrov, dengan menambahkan, pelatih dari Belanda itu menampik bila disalahkan tentang penampilan buruk timnya.

Di samping tidak mampunya dia memperbaiki penampilan klub dalam kompetisi liga, Gullit (48) selalu "berpikir tentang bar dan diskotek" kata pengurus klub menjelang pertandingan.

"Dengan alasan ini semua, Ramzan Kadyrov meminta tiga poin dari Ruud Gullit dalam pertandingan di Perm. Bila hasilnya berlawanan, maka posisi Gullit sebagai pelatih kepala dipertaruhkan," katanya.

Ketika pelatih dari Belanda itu menantangani kontrak 18 bulan, Kadyrov mengatakan, tugasnya untuk menolong klub memperbaiki kinerja mereka dalam kompetisi dan maju ke kompetisi Eropa pada akhir musim 2011-1012.

Terek berada di urutan ke-12 musim lalu.

Gullit, pemain terbaik dunia pada 1987 dan 1989, merupakan salah satu pemain paling sukses di Belanda sepanjang masa.

Ia menjadi kapten tim Belanda ketika meraih gelar juara Eropa pada 1988 dan pemain depan itu menolong AC Milan memenangi gelar juara Liga Champions pada 1989 dan 1990.

Gullit juga melatih klub Liga Utama Inggris Chelsea dan Newcastle United dan klub raksasa Belanda Feyenoord serta klub Major League Soccer, Los Angeles Galaxy di Amerika Serikat.
(*)

Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2011