PLN bergerak cepat memulihkan sistem kelistrikan di Jayapura imbas dari banjir bandang yang merusak gardu dan infrastruktur kelistrikan di Jayapura
Jayapura (ANTARA) - Sebanyak 290 gardu listrik dari total 297 gardu PT PLN (Persero) terdampak banjir di Jayapura, Papua, hingga Minggu (9/1/2022) pukul 19.00 WIT telah dipulihkan.

General Manager PLN Unit Induk Wilayah Papua dan Papua Barat Abdul Farid di Jayapura, Senin, mengatakan pihaknya berupaya semaksimal mungkin untuk memulihkan sistem kelistrikan di Jayapura dan sekitarnya.

"PLN bergerak cepat memulihkan sistem kelistrikan di Jayapura imbas dari banjir bandang yang merusak gardu dan infrastruktur kelistrikan di Jayapura," katanya.

Menurut Farid, hingga Minggu (9/1/2022), progressnya sudah 97 persen di mana sebanyak tujuh gardu masih dalam pemulihan oleh petugas di lapangan.

"Hal ini disebabkan adanya gardu yang masih terendam banjir, kami telah mengerahkan sebanyak 225 petugas," ujarnya.

Dia menjelaskan kini masih ada tiga lokasi terdampak banjir yang sedang dalam proses penormalan menunggu air surut yakni BTN Gajah Mada Sentani, Nimbokrang dan Kampung Ayapo di Kabupaten Jayapura, sebagian kompleks Organda Dalam Abepura di Kota Jayapura.

"Mohon maaf atas ketidaknyamanan ini, untuk sementara listrik di lokasi-lokasi tersebut masih belum dapat kami nyalakan, diupayakan suplai listrik untuk pelanggan dapat segera pulih," katanya.

Dia menambahkan pihaknya mengimbau kepada masyarakat agar terus waspada di tengah intensitas hujan dan potensi bahaya cuaca ekstrem.

"Bagi masyarakat jangan berada di dekat jaringan listrik, gardu, panel PJU ataupun pohon yang berpotensi roboh ketika terjadi cuaca ekstrem," ujarnya lagi.

Bagi masyarakat yang melihat terdapat potensi bahaya ketenagalistrikan, diharapkan segera melapor ke contact center PLN 123 dan PLN Mobile.

Baca juga: PLN kerahkan sebanyak 225 petugas pulihkan suplai listrik di Jayapura
Baca juga: PLN bangun tiga PLTS guna listriki lima desa di Mimika Papua
Baca juga: PLN rampungkan 11 proyek listrik skala besar selama pandemi di Papua

Pewarta: Hendrina Dian Kandipi
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2022