Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah akan segera meluncurkan Rencana Umum Nasional Keselamatan (RUNK) Jalan, sebuah rencana aksi nasional untuk mengurangi tingkat kematian yang disebabkan oleh kecelakaan lalu lintas di jalanan.

"Pemerintah akan segera meluncurkan RUKN Jalan sekitar Juni 2011 untuk mengurangi jumlah kematian akibat kecelakaan lalu lintas," kata Hotma Simanjuntak, Direktur Keselamatan Transportasi Darat, Ditjen Perhubungan Darat dalam diskusi bertajuk `Kebijakan Peningkatan Keselamatan Transportasi Jalan Menuju Zero Accident` di kantor Badan Penelitian dan Pengembangan Kementrian Perhubungan, Jakarta, Kamis.

Program yang sejalan dengan pencanangan Decade of Action for Road Safety oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa pada Maret 2010 silam itu rencananya akan diluncurkan oleh Wakil Presiden Boediono. RUKN Jalan akan dilaksanakan dalam kerangka waktu 25 tahun dengan target mengurangi angka kematian akibat kecelakaan lalu lintas hingga 80 persen.

"Pada tahun 2035 indeks fatalitas akibat kecelakaan lalu lintas ditargetkan turun menjadi 0,79 dari 3,93 pada tahun 2010," jelas Hotma lebih lanjut.

Dalam rencana aksi itu, Hotma menjelaskan, akan terdapat lima pilar yang menjadi fundasi pelaksanaan RUKN Jalan. Kelima pilar itu adalah manajemen keselamatan jalan, peningkatan kualitas jaringan jalan, peningkatan kualitas keselamatan kendaraan, perilaku pengguna jalan, dan penanganan setelah kecelakaan.

Sementara itu sebagai landasan hukumnya RUKN Jalan dijiwai oleh Pasal 203 Undang-Undang No 22 tahun tentang Lalu Lintas Angkutan Jalan yang berbunyi `Pemerintah bertanggung jawab atas terjaminya keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan`.

Angka kematian yang diakibatkan oleh kecelakaan lalu lintas di Indonesia, menurut data Korps Lalu Lintas (Korlantas) Kepolisian Indonesia pada tahun 2010, mencapai 31.234 jiwa dan kerugian secara ekonomis mencapai 385,8 triliun.

World Health Organization, lembaga PBB yang menangani masalah kesehatan, meramalkan pada tahun 2030 kecelakaan lalu lintas akan menjadi faktor pembunuh manusia paling besar kelima di dunia.
(Ber/A038)

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2011