Jakarta (ANTARA) - Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) mendorong agar kerja sama kampus vokasi dan industri lebih intim.

“Tidak hanya sekedar penandatanganan kerja sama saja, tetapi harus lebih intim dan terselenggara dengan baik,” ujar Wikan dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin.

Kerja sama yang baik harus mengandung unsur 8+i yakni lebih dalam lagi yakni kurikulum disusun bersama, pembelajaran diupayakan berbasis proyek riil dari dunia kerja (PBL) untuk memastikan hardskills, softskills dan karakter yang kuat.

Lalu, peningkatan jumlah dan peran guru/instruktur dari industri, praktik kerja lapangan atau industri minimal satu semester, lulusan dan bagi guru/instruktur sertifikasi kompetensi harus sesuai dengan standar dan kebutuhan dunia kerja, guru atau instruktur perlu ditekankan untuk memperbarui teknologi melalui pelatihan secara rutin.

Baca juga: Kemendikbudristek gandeng industri kembangkan gim lokal

Baca juga: Kemendikbudristek beri penghargaan industri yang berjasa pada vokasi


Selanjutnya, riset terapan yang mendukung teaching factory berdasarkan kasus atau kebutuhan dan komitmen serapan lulusan oleh dunia kerja. Sedangkan huruf “i” adalah berbagai kemungkinan kerja sama seperti beasiswa maupun ikatan dinas, donasi dalam bentuk peralatan laboratorium dan lainnya.

Sebelumnya, sejumlah industri dan kampus vokasi telah menjalin kerja sama. Salah satunya, perusahaan penyedia solusi alat berat PT Trakindo Utama menggandeng kampus yakni Politeknik Negeri Batam (Polibatam) dalam menyiapkan mahasiswa menghadapi dunia kerja.

HR Manager Central Services Trakindo, Gemilang Adi Perdana, mengatakan kerja sama itu perlu dilakukan untuk melanjutkan pembangunan infrastruktur, memperkuat ekonomi lokal, dan memenuhi permintaan energi.

“Untuk menjalankan peran itu dengan optimal, dibutuhkan talenta-talenta terbaik dari seluruh Indonesia,” kata Gemilang.

Pihaknya menggandeng Polibatam menyelenggarakan pelatihan dan juga webinar bagi mahasiswa. Para praktisi memberikan pembekalan dalam mempersiapkan diri sebaik-baiknya untuk memenuhi kebutuhan sektor industri di masa pemulihan ekonomi.

Kegiatan yang dinamakan Trakindo Goes to Campus (TGTC) tersebut diikuti sebanyak 180 mahasiswa dari berbagai program studi seperti teknik elektro, teknik mesin, teknik mekatronika, teknik elektronika manufaktur, teknik instrumentasi, teknik robotika, dan lainnya.

Selain peningkatan kompetensi, juga dilakukan penguatan pendidikan karakter.

Ketua Program Studi Teknik Mesin Polibatam, Ir Benny Haddli lrawan, STr MT, mengatakan perkembangan teknologi membuat industri alat berat tidak cuma terbuka bagi mahasiswa teknik mesin saja, melainkan juga bagi bidang-bidang lain.

Untuk mampu menjawab kebutuhan di industri alat berat, setiap mahasiswa perlu menggali pengetahuan dan mengasah keahlian, tetapi juga tidak melupakan karakter unggul yang mampu beradaptasi, cepat belajar dan tangguh, serta bisa ditempatkan di segala medan.*

Baca juga: Dirjen Vokasi minta LKP "link and match" dengan dunia industri

Baca juga: Kemendikbudristek beri penghargaan industri bermitra dengan vokasi


Pewarta: Indriani
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022