Saya berharap untuk bisa melihat lebih banyaknlagi investasi dari Jepang, khususnya di bidang infrastruktur, manufaktur, dan energi.
Tokyo (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan pemerintah Indonesia ingin memperluas kerja sama dengan Jepang, khususnya di bidang ekonomi, sebagai salah satu fokus kerja pemerintah untuk meningkatkan hubungan baik kedua negara.

"Yang pertama, kita harus memperluas kerja sama ekonomi," kata Yudhoyono saat memberikan kuliah umum di National Graduate Institute for Policy Studies (GRIPS), Tokyo, Jepang, Jumat.

Dalam kuliah umum yang berjudul "Responding to International Challanges, Strengthening Indonesia-Japan Relation" itu, Yudhoyono menjelaskan kerja sama ekonomi kedua negara memang sudah cukup bagus.

Volume perdagangan kedua negara mencapai 42,7 miliar dolar AS, dengan total investasi Jepang di Indonesia mencapai 21,6 miliar dolar AS pada 1990-2009.

"Ini statistik yang sangat memberi semangat. Tapi masih banyak ruang untuk memperluas kerja sama," kata Yudhoyono.

Menurut Presiden, sejumlah perusahaan Jepang sangat memahami pasar Indonesia.

Mereka juga memiliki mitra dan bisa bekerjasama dengan birokrat di Indonesia.

Di lain pihak, masyarakat Indonesia sangat memahami dan memuji semangat kewirausahaan dan inovasi investor Jepang.

"Saya berharap untuk bisa melihat lebih banyaknlagi investasi dari Jepang, khususnya di bidang infrastruktur, manufaktur, dan energi," kata Yudhoyono.

Kuliah umum yang disampaikan oleh Presiden Yudhoyono itu disimak oleh sekitar 300 undangan yang terdiri atas politisi, akademisi, pebisnis, dan masyarakat umum Jepang.

Kuliah umum itu adalah salah satu agenda kegiatan presiden selama kunjungan kenegaraan di Jepang.

Selama di Jepang, presiden juga menyampaikan surat anak-anak Aceh kepada anak-anak Jepang korban bencana gempa bumi dan tsunami yang melanda negara itu pada Maret lalu.

Kepala Negara juga akan mengadakan pertemuan dengan Perdana Menteri Naoto Kan serta serangkaian pertemuan lain.

Presiden dan rombongan juga dijadwalkan mengunjungi salah satu pusat penampungan korban gempa bumi dan tsunami di kawasan yang paling hebat terpukul bencana di Jepang.

(G003*F008)

(ANTARA)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011