Pangkalpinang (ANTARA) - Satgas Penanganan COVID-19 Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyatakan enam dari tujuh kabupaten/kota di provinsi itu nihil penambahan kasus COVID-19, karena kesadaran masyarakat menerapkan protokol kesehatan yang semakin baik.

"Hari ini hanya ada satu penambahan kasus COVID-19 di Bangka Tengah, sementara Kota Pangkalpinang, Bangka, Bangka Barat, Bangka Selatan, Belitung, dan Belitung Timur nihil kasus orang terpapar virus corona," kata Sekretaris Satgas Penanganan COVID-19 Provinsi Kepulauan Babel Mikron Antariksa di Pangkalpinang, Rabu.

Baca juga: Satgas: 93,5 persen nakes di Babel divaksin COVID-19 ke-3

Ia menjelaskan dengan adanya penambahan kasus orang terpapar COVID-19 di Bangka Tengah, jumlah pasien COVID-19 aktif menjadi 16 orang yang tersebar di Bangka Barat 10, Bangka Tengah 3, Bangka Selatan 2, dan Belitung Timur 1 orang pasien. Sementara Kota Pangkalpinang, Bangka dan Belitung tidak ada pasien yang menjalani isolasi.

"Saat ini seluruh pasien COVID-19 menjalani isolasi mandiri, sehingga ketersediaan ruang isolasi di lokasi isolasi terpusat kosong," ujarnya.

Ia mengatakan meski kondisi 80 isoter berkapasitas 966 unit tempat tidur yang tersebar di kabupaten/kota dalam keadaan kosong pasien,  pemerintah daerah tetap mengaktifkan pelayanan kesehatan khusus orang terpapar virus corona.

"Kita tetap mengaktifkan isoter ini sebagai langkah mengantisipasi lonjakan kasus dan pencegahan masuknya COVID-19 varian Omicron," ujarnya.

Menurut dia, meski kasus harian COVID-19 sudah semakin melandai, Satgas bersama TNI/Polri dan instansi terkait terus menggencarkan penerapan protokol kesehatan di lingkungan masyarakat.

Baca juga: Satgas: Babel nihil penambahan kasus COVID-19

Baca juga: Pasien COVID-19 di Babel berkurang jadi 15 orang


Selain itu, pemerintah daerah terus mengoptimalkan kegiatan vaksinasi massal guna meningkatkan imunitas tubuh masyarakat dari virus corona ini.

"Kami mengingatkan masyarakat untuk selalu disiplin menerapkan prokes. Jangan sampai terjadi lonjakan kasus karena ketidakpatuhan masyarakat mengikuti kebijakan pemerintah dalam menangani penularan dan penyebaran virus corona ini," katanya.
 

Pewarta: Aprionis
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2022