Jakarta (ANTARA) - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada Selasa (11/1) mengatakan bahwa vaksin COVID-19 saat ini mungkin perlu diperbarui jika ingin memberikan perlindungan berkelanjutan terhadap varian-varian baru virus corona yang muncul, termasuk Omicron.

Kelompok Penasihat Teknis WHO tentang Komposisi Vaksin COVID-19 (TAG-CO-VAC), yang terdiri dari 18 ahli, mengatakan bahwa meskipun vaksin yang ada saat ini memberikan perlindungan tingkat tinggi terhadap penyakit parah dan kematian yang disebabkan oleh sejumlah varian COVID yang menjadi perhatian, ke depannya vaksin yang dapat mencegah infeksi dan penularan perlu dikembangkan.

Sementara itu, komposisi vaksin COVID-19 yang ada saat ini mungkin perlu diperbarui demi memberikan perlindungan dan kekebalan terhadap virus corona yang berevolusi.

Pembaruan semacam itu perlu didasarkan pada alur-alur yang secara genetik dan antigen dekat dengan varian virus corona yang beredar. Pembaruan tersebut juga harus mendapatkan respons yang "luas, kuat, dan jangka panjang" guna "mengurangi perlunya dosis penguat (booster) yang berturut-turut," kata WHO.
 
Tenaga kesehatan menyuntikkan vaksin COVID-19 kepada seorang warga setempat di terminal bus Kencom di Nairobi, Kenya pada Rabu (29/12/2021).(Xinhua/John Okoyo)


Untuk itu, para ahli WHO mendorong produsen-produsen vaksin COVID-19 untuk menyediakan data mengenai kinerja vaksin yang ada saat ini serta vaksin yang dikhususkan untuk varian Omicron. Data itu diperlukan untuk membantu menentukan kapan perubahan komposisi vaksin mungkin diperlukan.

Mengenai penanganan varian Omicron saat ini, para ahli WHO menekankan pentingnya akses global yang lebih luas terhadap vaksin COVID-19 yang ada saat ini.

 

Penerjemah: Xinhua
Editor: Yuni Arisandy Sinaga
Copyright © ANTARA 2022