Jakarta (ANTARA) - Pemerintah negara bagian Victoria, Kamis, mengumumkan bahwa penonton pada turnamen Australian Open akan dibatasi dengan 50 persen dari kapasitas menyusul aturan pembatasan COVID-19 yang diperbarui sebagai upaya memerangi lonjakan kasus di Melbourne.

Menurut pemerintah, masker juga akan wajib digunakan oleh semua penonton, kecuali saat makan dan minum, dan akan ada batas kepadatan kerumunan yaitu satu orang per dua meter persegi di tempat-tempat dalam ruangan.

"Pembaruan aturan untuk Australian Open ini akan membuat para penggemar, pemain dan tenaga kerja dapat menantikan acara luar biasa yang aman dari COVID," kata menteri olahraga Victoria, Jaala Pulford, dalam pernyataan dikutip dari Reuters.

Baca juga: Djokovic konfirmasi soal insiden perjalanannya ke Australia
Baca juga: Djokovic dan Barty unggulan teratas Australian Open


Victoria, yang menjadi tuan rumah Grand Slam di ibu kota negara bagian Melbourne, melaporkan 37.169 kasus baru COVID-19 pada Kamis dan 25 kematian akibat COVID-19.

Jumlah tersebut sedikit turun dari hari Rabu sebanyak 40.127 kasus COVID-19.

Persiapan untuk Australian Open, yang dimulai Senin, telah dibayangi oleh keraguan seputar partisipasi juara bertahan putra Novak Djokovic.

Djokovic ditahan oleh otoritas perbatasan Australia selama beberapa hari sebelum dibebaskan, Senin, setelah memenangi gugatan hukum pengadilan.

Pemerintah Victoria mengatakan semua tiket yang dibeli untuk turnamen Grand Slam tersebut hingga saat ini tetap berlaku, menyiratkan penjualan pada acara yang biasanya ramai itu tidak mencapai kapasitas 50 persen untuk sesi apa pun.

Baca juga: Positif COVID-19, Kyrgios mundur dari Sydney Classic
Baca juga: Bencic belum sepenuhnya fit setelah sembuh dari COVID-19

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2022