Jakarta (ANTARA) -
Pihak Sekolah Menengah Atas Labschool Kebayoran Baru, Jakarta Selatan kembali melaksanakan aktivitas tatap muka setelah ditutup tiga hari karena temuan tiga kasus COVID-19.
 
Pantauan Antara di lokasi, Kamis, puluhan siswa sudah beraktivitas kembali hingga sore hari.

Baca juga: Kemendikbud apresiasi siswa SMA Labschool juara tingkat internasional
 
Sucipto selaku petugas keamanan SMA Labschool mengatakan aktivitas pelajar itu berlangsung setelah pihak sekolah melakukan tes PCR terhadap seluruh warga sekolah dengan hasil negatif.
 
"Iya, sempat tutup hari kemarin, hari selasa dan rabu. Sekarang udah masuk lagi. Siswanya semua udah dites PCR," kata Sucipto.

Sementara itu salah satu siswa sekolah tersebut mengungkapkan aktivitas sekolah dibuka kembali sejak, Kamis.

"Iya sudah dibuka lagi, Di dalam ada acara kelasa X," ujar seorang siswa saat ditemui usai pulang sekolah.
 
Kepala Suku Dinas Pendidikan Jakarta Selatan Wilayah 2 Abd Rachem saat dikonfirmasi menuturkan sedikitnya ada lima sekolah di wilayahnya yang sempat ditutup karena temuan kasus COVID-19.
 
"Memang ada yang kena, yang kena itu gurunya. SMA Labschool Kebayoran Baru, 1 guru dua siswa. Jadi bukan tujuh tapi lima, lima sekolah," ujar dia.

Baca juga: SMA Labschool lakukan penguatan pendidikan karakter melalui kolaborasi
 
Namun demikian, Rachem tak merinci lebih detail sekolah yang ditutup karena temuan kasus itu. Dia hanya menyebutkan bahwa penutupan juga dilakukan di SMK Asisi Tebet Jakarta Selatan.
 
"Misalnya di Lab School dan Asisi," kata dia.
 
Sebelumnya, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menutup sementara tujuh sekolah yang melaksanakan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dengan kapasitas 100 persen karena ada siswa terpapar COVID-19.
 
"Setidaknya sudah ada tujuh sekolah yang kami tutup untuk sementara waktu, nanti kami lihat perkembangannya," kata Riza di Balai Kota Jakarta, Kamis.
 
Meski ada tujuh sekolah yang terpapar COVID-19, namun Riza menegaskan, pihaknya belum menghentikan PTM 100 persen di seluruh sekolah.
 
Selama ini langkah yang dilakukan adalah dengan menutup sementara di sekolah tertentu yang terdapat kasus penyakit dari virus SARS CoV-2 itu termasuk varian baru, Omicron.

Baca juga: SMA Labscholl cibubur raih juara folklor internasional di Ceko

Pewarta: Sihol Mulatua Hasugian
Editor: Taufik Ridwan
Copyright © ANTARA 2022